Kuala Lumpur (ANTARA) - Bank sentral Malaysia pada Kamis secara tak terduga mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah pada 2,75 persen, dengan mengatakan sedang menilai dampak dari empat kenaikan suku bunga berturut-turut tahun lalu.

"Keputusan hari ini memungkinkan komite kebijakan moneter untuk menilai dampak penyesuaian suku bunga kebijakan overnight (OPR) kumulatif, mengingat efek keterlambatan kebijakan moneter terhadap perekonomian," kata Bank Negara Malaysia (BNM) dalam sebuah pernyataan.

"Normalisasi lebih lanjut pada tingkat akomodasi kebijakan moneter akan diinformasikan oleh kondisi yang berkembang dan implikasinya terhadap inflasi domestik dan prospek pertumbuhan," katanya.

Baca juga: Bank sentral: Pergerakan ringgit Malaysia terus ditentukan pasar

Semua kecuali satu dari 27 ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan bank akan menaikkan suku bunga menjadi 3,0 persen.

BNM telah menaikkan suku bunga dengan total 100 basis poin sejak Mei lalu dari level terendah bersejarah 1,75 persen, karena tampaknya akan mengendalikan inflasi di tengah pertumbuhan yang kuat.

Perekonomian Malaysia telah pulih dengan kuat dari kemerosotan yang disebabkan oleh pandemi, dengan BNM memperkirakan pertumbuhan pada tahun 2022 melampaui perkiraan ekspansi 6,5 persen-7,0 persen.

Namun pemerintah memperkirakan pertumbuhan menjadi moderat hingga 4,0 persen-5,0 persen tahun ini, di tengah perlambatan global.

Baca juga: Bank sentral Malaysia tahan suku bunga tidak berubah pada tiga persen



 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023