Jayapura (ANTARA) - Prajurit yang bertugas di Koramil 1715-01/Oksibil mengajak masyarakat Serambakom, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan, untuk ikut menjaga keamanan daerah setempat.

Danramil Oksibil Kapten Cba Dwi Wawan di Oksibil, Ibu Kota Kabupaten Pegunungan Bintang, Sabtu, mengatakan kunjungan yang dilakukan prajurit ke kampung Seram, Distrik Serambakom, Jumat (20/1). dilakukan untuk memberikan rasa aman serta menghilangkan trauma masyarakat akibat teror yang dilakukan KSB (Kelompok Sipil Bersenjata).

Masyarakat Serambakom diharapkan turut serta menjaga keamanan dan membantu TNI-Polri dalam menjaga daerah ini.
 
“Kami berharap kedatangan prajurit di tengah masyarakat memberikan rasa aman sehingga aktivitas sehari-hari dilakukan tanpa ada rasa takut,” katanya.

Baca juga: Danrem 172/PWY: TNI-Polri siap amankan Oksibil
 
Dia mengatakan kehadiran TNI-Polri di tengah masyarakat untuk memberikan rasa aman sehingga tidak perlu merasa takut bila melihat prajurit masuk kampung-kampung.

"Keberadaan TNI-Polri untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat sehingga jangan takut,” kata Kapten Cba Dwi Wawan.

Seoran tokoh masyarakat Kampung Seram, Peto Oktemka, mengakui aktivitas masyarakat Kampung Seram selama ini hanya berkebun yang hasilnya di jual ke pasar.
 
Kelompok yang membuat aksi anarkis di Oksibil itu, adalah masyarakat dari luar Kampung Seram.

Ia menyatakan tidak setuju setuju dengan aksi teror kelompok tersebut.
 
"Aksi teror yang dilakukan kelompok itu membuat masyarakat takut sehingga hasil kebun yang dijual di pasar tidak laku terjual akibat warga takut keluar rumah," katanya.
 
KSB sejak Sabtu (7/1) hingga Senin (9/1) melakukan aksi teror dengan membakar SMKN 1 dan kantor Disdukcapil Pegubin serta menembaki pesawat sipil yang hendak mendarat di Bandara Oksibil.

Baca juga: 155 warga Oksibil dilaporkan mengungsi ke Sentani
Baca juga: Danrem 172/PWY: TNI-Polri akan tangkap dua gembong bersenjata Oksibil
Baca juga: Bandara Oksibil tetap beroperasi usai penembakan pesawat oleh KKB

Pewarta: Evarukdijati
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023