Caracas (ANTARA) - Pemerintah Kolombia dan kelompok pemberontak Tentara Pembebasan Nasional (ELN) mengatakan pada Sabtu bahwa mereka akan melanjutkan perundingan damai di Meksiko pada Februari.

Perundingan itu akan dilanjutkan untuk mengatasi kebuntuan setelah pemerintah mengumumkan gencatan senjata bilateral tetapi kemudian membatalkannya.

Putaran perundingan pertama sempat dilaksanakan di Caracas tahun lalu untuk mengakhiri pemberontakan kelompok gerilyawan yang berlangsung hampir enam dekade itu.

Pemerintah membatalkan gencatan senjata karena ELN menyatakan ketidaksetujuannya dan menuding ELN salah paham.

Kedua pihak menggelar pertemuan darurat di Caracas pekan ini dan sepakat untuk melakukan negosiasi putaran kedua pada 13 Februari di Meksiko.

Meksiko adalah negara penjamin dalam perundingan tersebut bersama Norwegia, Venezuela, Kuba, dan Chile.

"Dalam putaran (kedua) itu, isu tentang partisipasi masyarakat dalam tercapainya perdamaian akan dibahas. Pada saat yang sama, gencatan senjata bilateral akan mulai dibahas dan disetujui," menurut pernyataan yang dirilis menyusul pertemuan darurat tersebut.

Kolombia dan ELN mengatakan mereka akan bersama-sama memantau kemajuan pelaksanaan perjanjian yang dicapai dalam perundingan putaran pertama.

Mereka juga bersepakat untuk tetap membuka saluran komunikasi, bahkan pada saat mereka sedang tidak berunding.

Agar gencatan senjata terlaksana, kedua pihak harus menyepakati aturan main dan protokol yang melibatkan angkatan bersenjata dan ELN, kata kepala delegasi ELN Pablo Beltran.

"Itu akan memakan waktu," lanjutnya.

Beltran mengatakan dirinya berharap akan ada kemajuan "perundingan secara substansial" dalam pertemuan di Meksiko.

Pemerintah telah menyatakan bahwa gencatan senjata tetap berlaku dengan empat kelompok lainnya: dua kelompok pemberontak yang dibentuk oleh mantan pemberontak FARC dan dua geng kriminal, yaitu Clan del Golfo dan Self-Defenses of the Sierra Nevada.

Presiden Gustavo Petro, mantan anggota kelompok gerilyawan M-19 yang dilantik tahun lalu, telah berjanji untuk mengusahakan perjanjian damai atau kesepakatan penyerahan diri dengan semua kelompok bersenjata.

Sumber: Reuters

Baca juga: Kolombia dan AS akan gelar konferensi migrasi pada 2023
Baca juga: Presiden Venezuela dan Kolombia bahas perdagangan dan HAM
Baca juga: Presiden Kolombia puji dimulainya negosiasi dengan kelompok gerilyawan

Penerjemah: Fadhli Ruhman
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023