banjir masih merendam di beberapa wilayah Aceh
Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau pemerintah daerah dan warga di beberapa wilayah Aceh untuk tetap waspada dan siap siaga dalam menghadapi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang berpotensi menyebabkan bencana banjir.

"Potensi cuaca dengan intensitas tersebut berpeluang terjadi di wilayah yang saat ini terdampak banjir dan wilayah-wilayah lain di Provinsi Aceh," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Ia menyampaikan, sejumlah wilayah di Provinsi Aceh sebelah utara dilanda banjir pada akhir minggu pertama Januari 2023. Genangan tak dapat dihindari setelah hujan lebat mengguyur beberapa kabupaten, seperti Aceh Timur, Pidie, Pidie Jaya dan Bireuen.

"Banjir masih merendam di beberapa wilayah Aceh hingga Minggu (22/1)," katanya.

Ia mengemukakan, hujan deras yang terjadi sejak Jumat (20/1) menyebabkan debit air Sungai Simpang Jernih meluap. Dua desa atau gampong, yaitu Desa Pante Kera dan Rantau Pajang, di Kecamatan Simpang Jernih terendam banjir.

Sebanyak 104 KK terdampak dan lima KK mengungsi saat banjir dengan tinggi muka air 40-80 cm menggenangi rumah warga.

Baca juga: Banjir memaksa 4.665 orang mengungsi di Bireuen
Baca juga: Banjir berdampak pada 17.628 orang di delapan kecamatan di Pidie Jaya

Sementara itu, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Pidie melaporkan hujan intensitas tinggi menyebabkan debit air beberapa sungai meluap pada Jumat lalu (20/1), pukul 11.15 WIB.

Sungai atau krueng yang dimaksud antara lain Krueng Tiro, Krueng Paloh, Krueng Lala, Krueng Rubee dan Krueng Rukoh.

Sejumlah desa atau gampong yang tersebar di 21 kecamatan terendam banjir dengan tinggi muka air 30 hingga 70 cm.

Kecamatan terdampak antara lain Kecamatan Pidie, Sakti, Kembang Tanjong, Peukan Baro, Indra Jaya, Padang Tiji, Grong-grong, Delima, Mutiara Timur, Mutiara Barat, Muara Tiga, Keumala, Titeu, Glumpang Tiga, Batee, Glumpang Baro, Simpang Tiga, Mila, Kota Sigli, Tiro dan Tangse.

Bencana ini mengakibatkan 1.095 KK atau 3.336 warga mengungsi sementara waktu. Pihak BPBD setempat masih terus melakukan pendataan warga terdampak banjir yang meluas ini. Sejauh ini tidak ada dampak korban jiwa.

Baca juga: BPBD: Jalan Takengon-Gayo Lues tertimbun longsor sudah normal kembali
Baca juga: Ratusan keluarga di Aceh terdampak banjir akibat hujan lebat


Banjir juga berdampak di wilayah tetangga, yaitu Kabupaten Pidie Jaya. BPBD Kabupaten Pidie Jaya menginformasikan Sungai Mereudu, Beuracan, Ulim dan Putu meluap pada Jumat (20/1), pukul 21.00 WIB.

Sebanyak delapan kecamatan terdampak di wilayah Pidie Jaya, yakni Kecamatan Ulim, Panteraja, Bandar Dua, Meurah Dua, Meureudu, Bandar Baru, Trienggadeng dan Jangka Buya.

Data sementara tercatat sebanyak 47 KK atau 90 warga mengungsi, sedangkan warga terdampak di sejumlah kecamatan tersebut mencapai 6.776 KK atau 17.628 warga.

Baca juga: Sebanyak 12 kecamatan di Kabupaten Pidie terdampak banjir

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023