Jakarta (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional BKKBN (BKKBN) menggalakkan layanan keluarga berencana (KB) sebagai upaya percepatan penurunan angka stunting di Maluku Utara.

“Kami menggiatkan pelayanan KB gratis serentak di 10 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Maluku Utara. Sebanyak 1.921 akseptor dilayani selama tiga hari pada 17-19 Januari 2023,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara Renta Rego dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Renta mengemukakan selama tiga hari, BKKBN berhasil melayani 1.921 akseptor dengan rincian Metode Operasi Wanita (MOW) sebanyak lima akseptor, IUD sebanyak 32 akseptor, implan sebanyak 1.247 akseptor, cabut implan sebanyak 116 akseptor, suntik sebanyak 483 akseptor dan pil sebanyak 38 akseptor.

Tujuan dari digelarnya pelayanan KB itu adalah meningkatkan kesadaran keluarga terkait pentingnya Program Keluarga Berencana bagi masyarakat, yang masih banyak disalahartikan sebagai program menolak kehadiran anak.

Baca juga: BKKBN Sulut bentuk satgas percepatan penurunan stunting

Padahal, pelayanan KB berhubungan erat dengan upaya mewujudkan generasi sehat dan unggul, yakni dengan mengatur jarak kelahiran dan menjaga usia kehamilan sangat penting untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

“Manfaat program KB justru sangat baik untuk mewujudkan keluarga yang sehat, sejahtera, dan bahagia. Jika semua sudah direncanakan dengan baik, peluang menciptakan keluarga berkualitas pun akan semakin besar,” ujarnya.

Oleh karena itu, pelayanan KB harus sudah mulai diedukasikan pada pasangan usia subur (PUS) secara berkesinambungan guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Masyarakat bisa memperoleh pelayanan KB ini di fasilitas kesehatan terdekat.

Renta menambahkan bahwa pelayanan KB gratis secara serentak itu tidak hanya untuk memberi jarak kehamilan, tetapi juga sebagai upaya menurunkan prevalensi stunting dan upaya percepatan penyerapan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) Dana BOKB tahun 2022.

Baca juga: BKKBN sebut pelayanan keluarga berencana harus berkesinambungan

“BKKBN dengan berbagai upaya bersama Ikatan Bidan Indonesia (IBI) melakukan pelayanan KB pada awal tahun 2023 secara serentak di kabupaten/kota menggunakan dana Silpa BOKB 2022 dan dana awal BOKB 2023,” ujarnya.

Penjabat Bupati Halmahera Tengah Ikram Malan Sangadji menambahkan bahwa dukungan untuk percepatan penurunan stunting bukan hanya harus berfokus dari segi fisiknya saja, namun juga dari psikologinya.

Dengan demikian, pihaknya akan menyediakan insentif untuk ibu hamil dan menyusui untuk membantu kebutuhan kesehatan dan gizi seimbang, serta mengupayakan agar ATM BRI ada di seluruh kecamatan untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses dan pengambilan uang insentif.

Pembangunan rumah layak huni sekaligus menyediakan sanitasi jamban, MCK serta mengupayakan tersedianya air bersih untuk dikonsumsi dan keperluan sehari-hari juga sudah dilakukan.

Baca juga: BKKBN Riau giatkan pelayanan KB gratis serentak awal 2023

Sementara untuk memperoleh tenaga kesehatan yang mumpuni dalam mendukung pencegahan stunting di masa depan, pihaknya juga mengadakan program pengiriman tenaga medis untuk mengikuti pelatihan di China.

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023