Jakarta (ANTARA) - Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia Iris Rengganis mengemukakan vaksin COVID-19 dosis keempat atau booster kedua penting untuk meningkatkan imun tubuh masyarakat.

"Booster tetap bisa diberikan untuk menguatkan sistem imun seseorang terhadap COVID-19," kata Iris Rengganis di Jakarta, Selasa.

Iris mendorong pemerintah untuk memprioritaskan pemberian booster kedua di daerah dengan laju kasus COVID-19 yang relatif di atas angka rata-rata nasional yang telah terkendali.

Baca juga: Pakar: Vaksinasi booster kedua tingkatkan daya tahan tubuh

Menurut dia, masyarakat perlu memahami bahwa vaksin tetap penting untuk perlindungan diri agar program pemberian booster kedua terlaksana dengan baik, yang ditandai dengan capaian tinggi.

"Untuk meningkatkan booster kedua, tetap dilakukan edukasi salah satunya melalui media sosial," ujarnya.

Menurut Iris, Indonesia masih dalam tahap peralihan dari pandemi menuju endemi. Masyarakat diimbau jangan lengah pada saat pemerintah sudah tidak lagi memberlakukan PPKM.

"Tetap jaga protokol kesehatan, tetap pakai masker," katanya.

Baca juga: Satgas IDI: Vaksinasi penguat kedua efektif tingkatkan perlindungan

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril mengatakan booster kedua untuk masyarakat umum telah dimulai hari ini. Masyarakat dapat memperoleh vaksin di seluruh fasilitas layanan kesehatan milik pemerintah, seperti puskesmas, rumah sakit daerah, rumah sakit pemerintah, rumah sakit TNI-Polri, dan sentra vaksinasi yang diinisiasi oleh stakeholder yang bekerja sama dengan dinas kesehatan.

Presiden Joko Widodo mengatakan, vaksinasi booster dosis kedua untuk menjaga kekebalan tubuh dan memutus penularan. Presiden mengajak seluruh masyarakat, terutama tenaga kesehatan, lansia, dan warga yang interaksinya tinggi dengan warga lain, segera melakukan vaksinasi booster.

"Kenapa kita memerlukan booster agar imunitas kita terjaga dan dapat memutus penularan COVID-19 dari orang ke orang. Ini yang paling penting," ujarnya.

Baca juga: Pengamat: Masyarakat perlu berperan tingkatkan cakupan booster kedua

Presiden menyampaikan bahwa Indonesia telah menyuntikkan 205 juta dosis vaksin pertama, 172 juta dosis kedua, dan 66 juta booster dosis pertama. Khusus vaksin booster dosis kedua, pemerintah menggunakan Indovac, vaksin 100 persen produk dalam negeri.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023