Nusa Dua (ANTARA News) - Indonesia secara resmi menjadi ketua Kelompok Delapan Negara Berkembang (Development Eight/D-8) untuk dua tahun mendatang. Penyerahan pimpinan D-8 ini dilakukan dalam pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8 yang dilakukan di Bali International Convention Centre (BICC) Nusa Dua, Bali Sabtu. Dalam sambutan pembukaannya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan menghormati kepercayaan yang diberikan negara-negara anggota D-8 untuk memimpin kelompok yang berdiri 15 Juni 1997 ini. "Indonesia sangat siap untuk meningkatkan kerja sama antara negara-negara D-8. Saya percaya bahwa kita mampu untuk terus melanjutkan kerja sama dan kemitraan untuk semua anggota D-8," kata Presiden. Presiden Yudhoyono juga menyatakan penghargaan setinggi-tingginya kepada Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad yang selama memimpin D-8 sejak dua tahun lalu telah berhasil meningkatkan kerja sama anggota D-8 menjadi lebih nyata dan relevan. Para kepala negara dan kepala pemerintahan atau wakil yang hadir dalam KTT D-8 adalah Menlu Bangladesh Morshad Khan, Menteri Kerja Sama Internasional Mesir Fayza Aboulnaga, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, PM Malaysia Ahmad Badawi, Presiden Nigeria Olesegun Obasanjo, Perdana Menteri Pakistan Shaukat Aziz, serta Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan. Dalam KTT ini akan ditandatangani dua perjanjian kerja sama, yaitu Perjanjian Preferensi Perdagangan (PTA) dan Perjanjian Bantuan Administratif di bidang kepabeanan. Penandatanganan kedua perjanjian tersebut merupakan batu loncatan bagi D-8 untuk meningkatkan perdagangan di antara negara-negara anggotanya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006