Usaha kami untuk menahan laju impor barang konsumsi menunjukkan hasil begitu drastis."
Jakarta (ANTARA News) - Komposisi impor bahan baku dan barang modal  lebih besar dibanding impor barang konsumsi dalam neraca perdagangan Indonesia Agustus 2012 dan menunjukkan tren dominasi dalam struktur impor.

"Usaha kami untuk menahan laju impor barang konsumsi menunjukkan hasil begitu drastis," kata Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, dalam jumpa pers di Gedung Kementerian Perdagangan Jakarta, Selasa.

Bayu menunjukkan impor barang modal mengalami pertumbuhan 28,6 persen pada periode Januari - Agustus 2012 dibanding periode sebelumnya 2011.

Impor bahan baku atau penolong, di sisi lain, mengalami pertumbuhan 6,9 persen pada Januari - Agustus 2012 dibanding periode sebelumnya 2011.

Sementara, Bayu mengatakan pertumbuhan impor barang konsumsi hanya sebesar 1,8 persen pada Januari - Agustus 2012 dibanding periode yang sama 2011.

Dalam neraca perdagangan Indonesia Agustus 2012, komposisi impor bahan baku atau penolong sebesar 72,89 persen, barang modal 20,34 persen, dan barang konsumsi 7,01 persen.

"Kami sedang membahas intensif dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk melihat keterkaitan (pertumbuhan) impor barang modal dan bahan baku penolong dengan investasi (di Indonesia)," kata Bayu.

Bayu mengatakan pertumbuhan impor barang modal dan bahan baku penolong dapat mengindikasikan realisasi investasi di Indonesia meski terdapat jeda antara empat hingga enam bulan.

"Indikasinya cukup kuat dan kami masih mengolah datanya," kata Bayu.

(I026)

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2012