Surabaya (ANTARA) - Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) membuka jalur Golden Tiket dalam program pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi siswa SMA/SMK yang mempunyai minat bidang kewirausahaan dan teknologi informasi (TI).

"Untuk tahun ini kuota pada jalur Golden Tiket yang diberikan sebanyak 360 kursi mahasiswa baru. Tahun ini PENS bekerja sama dengan SEAMEO Indonesian Centres Coordinator (ICC)," kata Direktur PENS Aliridho Barakbah di Surabaya, Jawa Timur, Rabu.

Ia menuturkan dicetuskan program Golden Tiket sebagai salah satu upaya membantu pemerintah menyelesaikan persoalan masyarakat, yakni kemiskinan dan keterbatasan akses teknologi.

"Dua ini kita berusaha membantu pemerintah untuk menyelesaikan persoalan melalui program Golden Tiket SEAMEO," katanya.

Dia menjelaskan mahasiswa yang mengikuti Golden Tiket akan diberikan 27 persen dari SKS total mata kuliah yang dikerjasamakan dengan SEAMEO untuk dibentuk kemampuan bidang kewirausahaan.

"Ada 30 SKS yang dikerjasamakan dengan SEAMEO ke dalam MBKM hingga proyek akhir. Distribusi ke mata kuliah meliputi magang dan proyek akhir. Kami ajarkan TI, di SEAMEO dibentuk kewirausahaaan. Ini dikawal sejak semester 1," ujar dia.

Terkait program PJJ, ada dua prodi yang disediakan, yaitu D3 Teknik Informatika dan Sarjana Terapan Teknik Telekomunikasi. Namun, untuk jalur Golden Tiket pembelajaran jarak jauh rencananya hanya disediakan prodi D3 Teknik Informatika.

Baca juga: Industrialisasi kendaraan listrik harus dibangun di Indonesia

Program PJJ PENS juga bekerja sama dengan Kedutaan Besar Jepang untuk memberikan pembekalan keterampilan kepada tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bermigrasi ke Jepang.

Ali menambahkan pada tahun pertama jalur Golden Tiket tidak ada kuota khusus. Tergantung Pusat Belajar Jarak Jauh. Artinya melihat kesiapan daerah yang akan ditempatkan menjadi kampus bayangan.

Koordinator SEAMEO ICC Gatot Hari menyebut saat ini sudah 110 siswa mendaftar di gelombang pertama. Jumlah ini akan terus naik. D

Di Kalimantan Utara sudah 24 siswa akan mengikuti jalur Golden Tiket, sedangkan Jawa Timur dan Jawa Tengah masing-masing 35 siswa.

"Jumlah pendaftaran ini akan terus naik. Karena 200 lebih sekolah kita siapkan untuk MoU (nota kesepahaman) agar bisa mengikuti Golden Tiket di PENS. Fokus kami di peningkatan SDM," ujarnya.

Ia menyatakan tidak seluruh siswa bisa mengikuti jalur Golden Tiket. Hanya siswa kelas 12 yang berbakat berbisnis dan memiliki pengetahuan tentang TI.

Baca juga: VKTR-PENS berkolaborasi kembangkan komponen kendaraan listrik

Nantinya, siswa dari sekolah yang bekerja sama dengan SEAMEO akan mendapatkan 30 SKS dari 111 SKS yang diberikan PENS. Peran SEAMEO menjadi dosen untuk mengajarkan kewirausahaan dan berbagi ilmu, sedangkan 81 SKS diberikan PENS.

"30 SKS ini diberikan untuk matkul (mata kuliah) ketahanan pangan, jagung, cokelat, tanaman kopi. Di pariwisata kita coba kembangkan metaverse pada sejarah di Indonesia seperti Kerajaan Majapahit, Candi Borobudur dan sebagainya," ujarnya.

Di jalur Golden Tiket, katanya, ada empat bidang program SEAMEO yang difokuskan. Namun yang diunggulkan bidang TI dan Bahasa Inggris, sedangkan proyek akhir yang dikerjakan siswa akan berbasis pada penyelesaian problem di lapangan.

Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Utara Teguh H.S. menuturkan sudah enam SMK akan mengikuti jalur Golden Tilet program PJJ, sedangkan pengembangan kewirausahaan di daerah itu sudah mulai tahun lalu.

"Dari 17 SMK di wilayah saya yang sudah pasti ada enam SMK. Yang lain masih berjalan dan kita dorong untuk mengikuti program (Golden Tiket PJJ PENS, red.) ini," kata dia.

Baca juga: Anak perusahaan Bakrie-PENS bangun pusat teknologi transportasi
​​​​​​​


Pewarta: Willi Irawan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023