Jakarta (ANTARA) - PT Dharma Satya Nusantara Tbk (Persero) atau DSNG mendapatkan fasilitas pendanaan senilai 15 juta dolar AS dari Asian Development Bank (ADB) yang akan digunakan untuk mengembangkan bisnis pengolahan produk kayu atau agroforestri yang berkelanjutan.

Pinjaman tersebut akan digunakan untuk mengembangkan energi yang efisien, serta penghematan penggunaan air dan pengadaan pohon budidaya asli Indonesia, yaitu Sengon dan Jabon, sebagaimana keterangan resmi di Jakarta, Jumat.

“Bantuan ADB akan mempromosikan agroforestri yang berkelanjutan dan inklusif, mencegah deforestasi dan mendukung keanekaragaman hayati, sambil menunjukkan bagaimana sektor swasta dapat meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan ketahanan iklim melalui model pengadaan yang inovatif dan dengan memberikan pelatihan kepada petani.” kata Spesialis Investasi Senior Departemen Operasi Sektor Swasta ADB Carine Donges.

Selain itu, terdapat bantuan teknis berupa dana hibah sebesar 500 ribu dolar AS yang dikelola oleh ADB, yang akan meningkatkan kapasitas praktik pertanian tahan iklim untuk sistem agroforestri yang kompleks

Selain itu, dana hibah tersebut akan digunakan untuk memberikan literasi keuangan kepada sekitar 4.000 petani dan 1.200 perempuan.

“Kawasan ini menghadapi climate shock yang terus meningkat, yang berdampak pada penghidupan, pangan, air, dan kesehatan bagi jutaan orang, di mana kaum perempuan terkena dampak secara tidak proporsional,” kata Carine

Dia menyampaikan pembiayaan tersebut menunjukkan komitmen ADB dan DSNG dalam upaya mengurangi emisi karbon dan mencegah perubahan iklim di masa mendatang.

Sebagai informasi, DSNG memanfaatkan bahan baku kayu dari Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat, dengan mayoritas Sengon dan Jabon yang dibudidayakan oleh petani kecil dan ditumpangsarikan dengan berbagai tanaman lain, diantaranya kopi, jagung, dan padi.

Emiten sektor perkebunan ini mencatatkan laba bersih sebesar Rp898 miliar hingga kuartal III-2022, atau melonjak 112 persen year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun 2021.

Selain itu, perseroan membukukan penjualan sebesar Rp 6,6 triliun hingga kuartal III-2022, yang mana segmen kelapa sawit memberikan kontribusi sebesar Rp 5,4 triliun atau 82 persen dari total penjualan konsolidasian.

Baca juga: ADB turunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Asia
Baca juga: ADB setujui pinjaman 93 juta dolar AS untuk budi daya udang Indonesia
Baca juga: ADB: Kondisi Asia berkembang lebih baik dari belahan dunia lain

 

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023