Banda Aceh (ANTARA News) - Aksi perampokan bersenjata tajam dan senjata api akhir-akhir ini kembali mengusik kenyamanan masyarakat di Kota Banda Aceh dan beberapa kabupaten lainnya di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). "Pasca-konflik bersenjata, situasi keamanan dan kenyamanan sudah dirasakan masyarakat, namun kondisi ketenangan itu kembali terusik dan membuat tidak nyaman setelah beberapa kasus perampokan bersenjata tajam dan senjata api terjadi kembali di Aceh," kata Mahmud Sofyan, warga Banda Aceh, Minggu. Bahkan, ia menyatakan aksi-aksi perampokan dengan menggunakan senjata tajam dan senjata api itu kembali membuat was-was warga, terutama mereka yang hendak berpergian malam hari dengan menggunakan sepeda motor. "Sejak merebaknya aksi perampokan dengan kekerasan bersenjata itu, saya membatasi aktivitas pada malam hari meski sekitar kota. Anak-anak juga saya larang berpergian dengan sepeda motor apalagi jika kawasan yang dilaluinya merupakan wilayah rawan dan sepi," tambah Mahmud. Oleh karenanya, ia berharap adanya tindakan tegas dari aparat kepolisian dalam upaya memberantas para pelaku perampokan di "Tanah Rencong" yang telah meresahkan, sehingga masyarakat dapat kembali hidup tenang dan nyaman. Sementara itu, Kabid Humas Polda NAD, AKPB Jodi Heriyadi, mengakui aksi perampokan bersenjata tajam dan senjata api kembali membuat rasah masyarakat di beberapa kabupaten/kota di provinsi ujung paling barat Indonesia ini pasca konflik. "Intensitas kejahatan seperti perampokan sepeda motor, telepon seluler (HP), barang berharga milik penumpang bus dan kendaraan truk barang di jalan raya Banda Aceh-Medan akhir-akhir ini meningkat," katanya. Ia menyebutkan dalam dua pekan terakhir Mei 2006, tercatat sembilan kasus perampokan terjadi di beberapa wilayah di Aceh, terutama di Kota Banda Aceh dan lintasan timur. Para pelaku menggunakan senjata tajam dan api. Laporan terakhir, aksi perampokan telepon genggam terjadi di kawasan Darussalam Kota Banda Aceh. "Dalam laporan itu, korban ditodong dengan pistol sebelum telepon selulernya dirampas," tambahnya. Untuk itu, Jodi mengimbau masyarakat agar segera melaporkan jika di daerahnya ada orang-orang yang mencurigakan hendak melakukan kejahatan. "Kami imbau warga segera lapor ke polisi jika ada orang-orang mencurigakan. Informasi masyarakat sangat diharapkan untuk mengungkap kasus-kasus kriminal di daerah ini," kata dia.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006