Salah satu bentuk sosialisasi mitigasi bencana yang tengah diintensifkan adalah melalui jaringan radio
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyatakan bahwa sosialisasi tentang mitigasi bencana perlu terus diperkuat guna meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat.

"Kemenko PMK mendorong penguatan sosialisasi mitigasi bencana melalui berbagai platform," kata Asisten Deputi Mitigasi Bencana dan Konflik Sosial Kemenko PMK Andre Notohamijoyo saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Ia menjelaskan, salah satu bentuk sosialisasi mitigasi bencana yang tengah diintensifkan adalah melalui jaringan radio.

"Sosialisasi melalui jaringan radio sangat memudahkan untuk menjangkau masyarakat di seluruh pelosok di tanah air. Perkembangan media sosial juga turut mendorong interaksi yang jauh lebih intensif antara radio dengan pendengar," katanya.

Diseminasi informasi mengenai mitigasi bencana, kata dia, harus dilakukan sebagai penguatan edukasi kepada masyarakat.

"Masyarakat harus terus diingatkan mengenai perlunya upaya mitigasi bencana mengingat peran aktif masyarakat sangat diperlukan untuk optimalisasi program pengurangan risiko bencana, katanya.

Ia juga menambahkan mengenai perlunya pemberian informasi iklim dan cuaca yang aktual serta memberikan pembelajaran kepada masyarakat untuk dapat memahami informasi peringatan yang disampaikan.

"Tujuannya agar masyarakat dapat memahami informasi peringatan yang disampaikan dan dapat mengambil tindakan yang diperlukan sesaat setelah menerima informasi tersebut," katanya.

Sosialisasi mengenai mitigasi bencana, katanya, juga bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat sehingga masyarakat dapat lebih siap untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan jika terjadi bencana.

Misalnya, masyarakat bisa mengambil langkah evakuasi mandiri ke titik aman terdekat, mengamankan dokumen dan barang berharga, serta segera mengungsikan kaum rentan seperti orang tua, anak-anak dan penyandang disabilitas yang ada di sekitarnya.

"Masyarakat juga perlu diingatkan mengenai pentingnya menyiapkan perlengkapan siaga bencana seperti P3K, kecukupan logistik seperti selimut, obat, vitamin, dan lampu senter untuk penerangan," katanya.

Dijelasknnya bahwa program mitigasi bencana menjadi salah satu prioritas pada tahun 2023 guna meminimalkan dampak risiko bencana yang mungkin ditimbulkan.

"Mitigasi bencana, khususnya bencana hidrometeorologi basah maupun kering jadi prioritas 2023," katanya.

Bencana hidrometeorologi basah meliputi banjir, banjir bandang, tanah longsor, hingga puting beliung. Sementara bencana hidrometeorologi kering meliputi kebakaran hutan dan lahan, demikian Andre Notohamijoyo.

Baca juga: Pakar: Mitigasi bencana kekeringan harus diperkuat

Baca juga: BNPB: Mitigasi bencana hidrometeorologi menjadi prioritas

Baca juga: Mitigasi bencana masyarakat di Banda Aceh diperkuat

Baca juga: Kemenko PMK: Mitigasi bencana merupakan salah satu program prioritas 2023


Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023