Tokyo (ANTARA) - Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo Yusli Wardiatno mengimbau mahasiswa, terutama yang baru menyelesaikan pendidikan di Jepang, untuk segera melakukan penyetaraan ijazah.

“Yang kita dorong bagi mahasiswa program S1, S2, S3 atau apapun tidak lupa untuk melakukan penyetaraan ijazah,” kata Yusli kepada Antara di Tokyo, Selasa.

Dia menjelaskan penyetaraan ijazah penting karena tidak semua standar penilaian atau kelulusan di setiap universitas di dunia sama, termasuk Jepang.

“Ada yang S1 tiga tahun, (jumlah) SKS tidak 144, itu penyetaraan di Indonesia apakah masuknya S1 atau bukan. Makanya perlu penyetaraan ijazah,” katanya.

Kemudian, lanjut dia, di beberapa negara juga terdapat sistem penilaian indeks prestasi kumulatif (IPK) dengan skala 5.0, sementara di Indonesia menggunakan 4.0 sama dengan Jepang.

Baca juga: Kemendikbudristek dukung pertukaran ilmu hingga budaya dengan Jepang

Yusli juga mengingatkan agar pengajuan penyetaraan ijazah tidak ditunda karena membutuhkan beberapa syarat, salah satunya adalah paspor dengan halaman penuh.

“Jangan sampai ditunda nanti suatu saat sekian tahun tidak punya paspor atau hilang paspornya karena itu diperlukan dalam persyaratan seluruh halaman paspor yang membuktikan dia berada di Jepang pada saat itu,” katanya.

Menurut dia, informasi semacam itu harus terus disampaikan secara berulang. Pihaknya juga pernah menyelenggarakan acara “Ngobrol Penyetaraan Ijazah" (Ngopi) guna mendorong mahasiswa segera mengajukan penyetaraan itu.

Informasi serupa juga disampaikan dalam gelaran Indonesia-Japan Friendship Day (IJFD) di Hamamatsu, Prefektur Shizuoka, akhir pekan lalu (28-29 Januari 2023).

Dalam sesi konsultasi pendidikan, juga dilakukan pendataan mahasiswa Indonesia di Jepang ke dalam database Peduli WNI.

“Kita sampaikan juga nanti kalau misalnya ada yang punya rencana anaknya sekolah ke Indonesia, kalau ada dokumen yang diperlukan supaya kita bisa siapkan. Selain itu juga, kami informasikan pelayanan apa saja yang diberikan oleh bagian pendidikan dan kebudayaan KBRI Tokyo,” katanya.

Baca juga: Konjen Jepang-Unja jalin kerja sama penelitian dan pendidikan

Baca juga: Lima pelajar Indonesia terpilih dalam Program Sains Sakura di Jepang


Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023