andil terbesar terjadinya inflasi mtm bulan Januari 2023 adalah cabai rawit, beras, rokok kretek filter, tarif kereta api dan minyak goreng
Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Komoditas cabai rawit memberikan sumbangan inflasi terbesar di Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada Januari 2023, sehingga laju inflasi di kabupaten setempat sebesar 0,16 persen.

"Pada Januari 2023 terjadi inflasi month to month (mtm) sebesar 0,16 persen dengan Indeks harga konsumen (IHK) sebesar 115,84 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jember Tri Erwandi saat konferensi pers di Kantor BPS Jember, Rabu.

Menurutnya, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran di antaranya kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,66 persen yang merupakan tertinggi dibandingkan kelompok lainnya.

"Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi mtm bulan Januari 2023 adalah cabai rawit, beras, rokok kretek filter, tarif kereta api dan minyak goreng," tuturnya.

Sedangkan komoditas yang menyumbang deflasi pada Januari 2023 yakni bensin, daging ayam ras, telur ayam ras, tomat dan ayam hidup.

Baca juga: Sandiaga: Program santri digitalpreneur berdayakan ekonomi umat

Baca juga: Sandiaga bakal promosikan Jember sebagai pusat batik ecoprint


Inflasi bulanan (mtm) di Jember pada Januari 2023 sama dengan inflasi year to date (ytd) sebesar 0,16 persen, sedangkan year on year (yoy) sebesar 7,08 persen.

Dari delapan kota IHK di Jawa Timur, semua kota mengalami inflasi. Inflasi mtm dan ytd tertinggi terjadi di Kabupaten Sumenep sebesar 0,63 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Malang sebesar 0,15 persen serta Provinsi Jawa Timur mengalami inflasi mtm 0,36 persen.

Inflasi tahunan yoy Januari 2023 (Januari 2023 terhadap Januari 2022) terjadi pada delapan kota IHK di Jawa Timur, inflasi yoy tertinggi terjadi di Kabupaten Jember sebesar 7,08 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Probolinggo sebesar 5,21 persen. Provinsi Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 6,41 persen.

Sementara Kepala Disperindag Jember Bambang Saputro yang juga hadir dalam konferensi pers itu mengatakan harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional relatif stabil karena pihaknya telah melakukan operasi pasar secara bertahap di beberapa pasar tradisional Jember.

"Mudah-mudahan laju inflasi di Jember dapat dikendalikan karena kami juga melakukan operasi pasar untuk beberapa bahan pokok penting di pasar tradisional hingga Maret 2023," katanya.

Baca juga: Inovasi energi terbarukan dan pangan UMM akan diterapkan di Jember

Baca juga: Menteri ATR beri solusi sengketa tanah 57 tahun di Jember

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023