'Wes wayahe' Jember mandiri pangan dan energi, sehingga rencananya juga dikembangkan mandiri energi di pesantren dan sekolah
Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Inovasi bidang energi terbarukan dan ketahanan pangan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) akan diterapkan langsung di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Bupati Jember Hendy Siswanto bersama sejumlah perangkat menindaklanjuti rencana kerja sama terkait inovasi energi terbarukan dan ketahanan pangan dengan mengunjungi Kampus UMM, Senin.

"Ada 2 produk yang akan diimplementasikan Pemkab Jember dengan UMM yakni Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sekaligus Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan kami akan mendirikan pabrik pupuk cair untuk pertanian masyarakat Jember," kata Hendy dalam keterangan tertulis yang diterima di Jember, Senin.

Menurutnya, Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro itu hanya memanfaatkan tenaga air saja, tetapi dampaknya sangat besar untuk masyarakat Jember yang belum teraliri arus listrik karena ada empat lokasi yang belum teraliri listrik dengan menyeberang ke kawasan hutan.

"Dengan demikian, semua wilayah Jember dapat merasakan adanya listrik dengan menggunakan PLTMH maupun PLTS, sekaligus untuk edukasi pada anak didik tentang arti penting manfaat air maupun sinar matahari di bumi ini," tuturnya.

Baca juga: Kemenhub fasilitasi bengkel konversi kendaraan listrik di Jember

Baca juga: Pemkab Jember bangun dua SPKLU untuk dukung kendaraan listrik


Selain itu, lanjut dia, Pemkab Jember akan berkolaborasi dengan UMM untuk membantu para petani dalam memenuhi kebutuhan pupuk yakni dengan membangun pabrik pupuk yang berasal dari bahan organik.

"Wes wayahe Jember mandiri pangan dan energi, sehingga rencananya juga dikembangkan mandiri energi di pesantren dan sekolah," katanya.

Sementara Rektor UMM Fauzan mengatakan pihaknya telah berkomitmen dengan Pemkab Jember dalam rangka mendukung program kabupaten setempat untuk mandiri energi dan pangan.

"Dua program yang diinginkan Jember ada di UMM, sehingga tinggal transfer saja. Kami akan segera mengaplikasikan dengan menggandeng Komunitas Profesor Penggerak Ekonomi Masyarakat UMM, sehingga tidak perlu waktu lama untuk terjun ke masyarakat," ujarnya.

Baca juga: Kebakaran di TPA Pakusari Jember mulai padam setelah tujuh hari

Baca juga: Pemkab Jember pasang 10 EWS untuk kesiagaan bencana banjir bandang

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023