Maka sebenarnya dalam penanganan stunting umpama, pengalaman-pengalaman daerah yang bagus bisa kita ambil untuk kita replikasi
Cilacap (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meminta pemerintah daerah (pemda) 35 kabupaten/kota berinovasi atau mereplikasi program dalam mengurangi angka tengkes (stunting) di wilayah masing-masing.

“Cilacap sudah buat itu, daerah yang lain mungkin masih belum ada aplikasi yang bisa menampung itu, punya Cilacap dipinjam saja, bupatinya juga sudah ikhlas kok,” kata Ganjar Pranowo saat meluncurkan Program Gerakan Cegah Stunting Masa Depan Cerah (Kancing Merah) di Pendapa Kabupaten Cilacap, Kamis.

Menurut Ganjar, Program Kancing Merah merupakan bagian sistem yang akan bekerja memantau kondisi masyarakat secara detil, mulai dari kondisi rumah, listrik, ketersediaan air bersih, ibu hamil, dan yang berisiko tinggi.

“Artinya dengan cara itu, nanti semua bisa mengetahui detail dan itu spasial per desa. Jadi kalau mungkin kami mau mempermudah cara meng-input dan membaca tinggal di-klik di satu desa itu. Mudah-mudahan itu akan bisa mempercepat," ujarnya.

Di Jawa Tengah juga sudah banyak inovasi program untuk menangani tengkes seperti Program Gotong Royong Cegah Stunting (Gong Ceting) dan Juwiring Tanggap 1.000 Hari Pertama Kehidupan (Juwita 1000 Harta) Klaten, Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng), serta Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elmisil) yang diterapkan di beberapa daerah.

Baca juga: Masih cukup tinggi, Jawa Tengah bentuk tim penurunan "stunting"

“Maka sebenarnya dalam penanganan stunting umpama, pengalaman-pengalaman daerah yang bagus bisa kita ambil untuk kita replikasi," katanya.

Ganjar Pranowo menyebut persoalan tengkes dan pengentasan kemiskinan ekstrem menjadi prioritas program pada tahun ini.

Bahkan Ganjar telah menggelar rakor di enam kabupaten dengan mencakup sebanyak 14 kabupaten diantaranya Pemalang, Brebes, Grobogan, Demak, Wonogiri, Banjarnegara, Magelang, Kebumen, Purworejo, Banjarnegara, Wonosobo, Cilacap, Purbalingga, serta Banyumas.

“Ini sudah terakhir saya berkeliling ke beberapa tempat, maka harapan kami, minggu ini seluruh data sudah masuk dan minggu depan kita sudah mulai aksi. Minggu depannya lagi kami sudah mendapatkan laporan-laporan progresnya. Nanti pasti akan muncul beberapa persoalan dari mana resources yang diperlukan untuk bisa melakukan percepatan," ujar Ganjar Pranowo.

Baca juga: Ganjar libatkan milenial kurangi angka stunting di Jateng
Baca juga: Menkes: Stunting banyak ditemukan pada anak usia 6 hingga 24 bulan
Baca juga: Menkes sebut sunting berkolerasi erat dengan infeksi berulang


Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023