Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum (Waketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Nusron Wahid mengatakan siapa pun boleh memberi ucapan selamat terkait peringatan 1 (satu) Abad NU.

"Tidak usah berlebihanlah. Siapa pun boleh kasih ucapan selamat dalam bentuk spanduk, baliho, umbul-umbul, ataupun di media sosial berkaitan dengan pelaksanaan Peringatan 1 Abad NU," ujar Nusron dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Hal tersebut juga dia sampaikan terkait dengan adanya beberapa pihak yang menanggapi secara berlebihan banyaknya baliho ucapan selamat 1 Abad NU dari Menteri BUMN Erick Thohir.

Menurut Nusron, keberadaan baliho dari Erick itu bukan merupakan hal yang aneh karena dia diamanahi oleh PBNU untuk menjadi Ketua Steering Committee (SC) Pelaksanaan Rangkaian Kegiatan Peringatan 1 Abad NU.

Dalam kapasitasnya sebagai Ketua Steering Comitee itu, lanjut Nusron, Erick sudah banyak berperan dan membantu pihaknya, baik dari sisi jejaring pelibatan pihak lain yang memberikan kontribusi maupun mengakselerasi program-program pemerintah dengan NU.

"Jadi, tidak aneh kalau Pak Erick pasang spanduk, apalagi spanduknya itu dengan nada ucapan selamat dan simpatik, bukan imbauan yang negatif," ujar Nusron.

Dengan demikian, Nusron menekankan siapa pun boleh memberikan ucapan selamat peringatan 1 Abad NU, apalagi Erick merupakan Ketua Steering Committee.

"Masa Ketua SC enggak boleh kasih ucapan selamat. Bupati, gubernur, presiden, anggota DPR, sampai agama lain pun kasih ucapan selamat. Jadi, ini bukan masalah besar dalam konteks berjam'iyyah NU," ujar mantan Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor itu.

Sebelumnya, Wakil Ketua Pengurus Wilayan Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Abdussalam Shohib memprotes banyaknya baliho ucapan selamat 1 Abad NU dari Erick Thohir yang tersebar di Jawa Timur. Dia lalu menduga spanduk tersebut memuat unsur politis.

Baca juga: Ketua DPR RI apresiasi pembentukan gerakan NU Women

Baca juga: PBNU sebut tiga pembahasan akan diulas pada Muktamar Fikih Peradaban

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2023