Jakarta (ANTARA) - Dewan Pembina Pengurus Besar Persatuan Catur Indonesia (PB Percasi) sekaligus Pendiri Sekolah Catur Utut Adianto, Eka Putra Wirya, menilai pembinaan mental penting untuk para pecatur muda agar dapat bersaing dalam kompetisi tingkat dunia.

"Penting untuk dilakukan pembinaan dan pelatihan untuk kembangkan kemampuan anak-anak yang kini belajar catur sejak dini. Fundamental harus kuat, komprehensif, dan menyeluruh," kata Eka di sela SCUA Awards yang digelar secara hibrida, Minggu.

"Bicara soal pecatur profesional bukan cuma bicara soal teknik, tapi juga mental. Mental harus kita perbaiki, mental pemenang juga harus disiapkan," ujarnya.

Bagi Eka, mental pemenang bukan cuma soal bagaimana seorang pemain catur mampu menerima kekalahan, namun juga sikapnya saat meraih kemenangan.

"Mental pemenang adalah mental yang kuat. Ada kepercayaan diri, motivasi diri, dan ketika jatuh bisa bangkit. Tapi, di saat sukses, mentalnya juga harus kuat. Kalau tidak kuat, akan jumawa, sombong, dan tidak mempersiapkan diri untuk jatuh," papar dia.

Baca juga: Museum Catur Nasional usung konsep modern dan interaktif

Ia menambahkan, persiapan untuk menjadi seorang pecatur profesional hingga meraih gelar bergengsi seperti Grand Master tak hanya bertumpu pada bakat, namun juga kerja keras.

"Persiapannya luar biasa, membutuhkan waktu yang sangat lama. Bakat yang luar biasa, tanpa kerja keras, maka tak akan menjadi apa-apa," ujarnya.

Lebih lanjut, Eka memberikan motivasi kepada para pecatur Indonesia untuk terus memiliki target selanjutnya, bahkan setelah mencicipi gelar juara nasional maupun dunia. Menurut Eka, euforia setelah kemenangan tak perlu dirayakan terlalu lama.

"Setelah juara, langkah selanjutnya adalah berlatih dan bekerja keras lagi. Miliki target ke depan, lewati zona nyaman agar step-nya naik lagi. Setelah merayakan, kembali lagi untuk berlatih keras," katanya.

Baca juga: GM Susanto Megaranto dapat misi khusus cari bibit pecatur potensial

Eka melanjutkan, hal-hal penting lainnya yang harus dimiliki oleh pemain maupun para pembina catur di Indonesia adalah konsistensi, dedikasi, dan pengabdian.

Sementara itu, SCUA memberikan apresiasi kepada para murid dan orang tua murid di sekolah catur tersebut pada malam penganugerahan yang digelar malam ini. Terdapat sejumlah kategori penghargaan yang diberikan, termasuk murid terfavorit hingga lomba video.

"Kami bersama-sama ada di sini untuk menyampaikan syukur dan penghargaan kepada keluarga besar SCUA. Kami tak akan berhenti melakukan evaluasi dan perbaikan di sela tantangan yang ada, dan selalu memberikan yang terbaik untuk putra-putri kita semua," kata Management SCUA Lisa Karlina Lumongdong.

Baca juga: 25 pecatur dapat rating baru di Kejuaraan Catur BKD Internasional
Baca juga: MPR targetkan ratusan pecatur ikuti turnamen Indonesia Master III

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2023