Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meyakini upaya pemberantasan korupsi di Indonesia sudah berada di jalur benar, dilihat dari kasus-kasus yang telah terungkap dan segi adaptasi kebijakan.

"Seperti contoh, sudah ada banyak kasus-kasus kakap yang berhasil terungkap, ditambah kini dari segi adaptasi kebijakan dan juga peran aktif masyarakat. Saya yakin kita sedang menuju arah yang sangat cerah. So, we are on the right track (jadi, kita sudah di jalur yang benar)," kata Sahroni dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.

Lebih lanjut, dia berharap Indonesia bisa memiliki sistem pencegahan dan pengawasan yang sangat ketat. Dirinya menginginkan sistem tersebut mampu menutup segala celah korupsi yang ada agar cita-cita untuk mewujudkan Indonesia bebas dari korupsi dapat segera tercipta.

"Tentu saya selalu berharap kita bisa memiliki sistem pencegahan dan pengawasan yang ketat di semua lapisan. Jadi, tetap dukung penuh OTT, namun dengan catatan harus dibarengi dengan hadirnya sistem yang luar biasa ketat. Karena dengan sistem yang mumpuni, jangankan tertangkap, untuk coba mencuri saja mereka tidak akan bisa. Dengan begitu, saya optimis pemberantasan korupsi di negara kita dapat melesat jauh lebih hebat lagi," jelas Sahroni.

Baca juga: Mahfud MD: penurunan indeks persepsi korupsi jadi kerisauan pemerintah

Sebelumnya, Transparency International telah merilis data terbaru yang menunjukkan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia tercatat turun 4 poin dari 38 di 2021 menjadi 34 dari skala 0-100 di 2022. Sahroni menilai hal itu menunjukkan praktik korupsi di negara Indonesia masih begitu besar dan menjadi pekerjaan rumah bersama untuk meningkatkan IPK.

Dia mengatakan Indonesia saat ini sedang berbenah dalam memberantas korupsi. Namun, hal tersebut memerlukan proses yang panjang.

"Pemberantasan korupsi di negara kita memang belum sempurna, tapi seiring waktu berjalan, perbaikan-perbaikan yang dilakukan terbukti memperlihatkan hasil yang baik," ujar Sahroni.

Baca juga: Indeks Persepsi Korupsi Indonesia pada 2022 melorot menjadi 34
Baca juga: KPK sebut IPK turun jadi tanggung jawab bersama

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023