Jakarta (ANTARA) -
Aktivis muda di bidang lingkungan hidup Aeshnina Azzahra Aqilani mengingatkan seluruh pihak mengenai bahayanya penggunaan plastik sekali pakai terhadap lingkungan dan kesehatan anak.
 
"Masih saja mereka menganggap kantong plastik sekali pakai lebih simpel, nyaman, dan tidak mengandung racun, padahal, itu beracun sekali. Sampah plastik sekali pakai baru bisa dicerna tanah dalam waktu ratusan tahun, belum lagi racun yang dikandung dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi anak," ujar Nina, sapaan akrab Aeshnina Azzahra Aqilani, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
 
Hal tersebut dia sampaikan saat menjadi narasumber dalam Diskusi Saatnya Bergerak bertajuk "Saatnya Milenial Selamatkan Bumi" yang digelar oleh DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Jakarta, Senin.
 
Lalu untuk mengatasi hal tersebut, Nina menyampaikan dia dan teman-temannya senantiasa menyosialisasikan bahaya penggunaan plastik sekali pakai.
 
"Sosialisasi tersebut dimulai dari sekolah tempatnya belajar, lingkungan rumah, sampai lingkungan terbesar. Tentu dengan harapan, masyarakat mengetahui bahaya penggunaan plastik sekali pakai," ucap dia.
 
Nina menambahkan teman-temannya juga telah membuat gerakan di media sosial yang meminta Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim untuk melarang penggunaan plastik sekali pakai di lingkungan sekolah.
 
"Itu berlaku di seluruh sekolah di Indonesia. Saya yakin dengan begitu, penggunaan sampah plastik sekali pakai akan berkurang," ucap dia.
 
Dalam diskusi yang dipandu Juru Bicara (Jubir) Milenial DPP PKB Nada Fuady dan Mikhael Bunyamin Sinaga itu, Nina pun menyampaikan harapannya agar langkah dan gerakan dia bersama teman-temannya itu mendapat dukungan dari masyarakat.
 
"Dukungan masyarakat sangatlah penting," kata dia.

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023