Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Perusahaan sosial asal Inggris Common Seas di Indonesia mengajak ibu-ibu di Kabupaten Jember, Jawa Timur, menggunakan popok kain agar tidak mencemari sungai dan lautan dengan popok sekali pakai dalam rangka Hari Sungai Nasional yang diperingati setiap 27 Juli.

"Kami mengajak ibu-ibu untuk menggunakan popok kain untuk mengurangi sampah popok bayi sekali pakai yang jumlahnya sangat banyak ditemukan di sejumlah sungai," kata Chief Operating Officer Common Seas Indonesia Celia Siura dalam kegiatan kampanye penggunaan popok kain di Kabupaten Jember, Kamis.

Ia mengatakan hasil penelitian yang sudah dilakukan mencatat bahwa 1,5 juta popok sekali pakai dibuang setiap harinya ke Sungai Brantas, Jawa Timur, dan sungai itu melewati 17 kota besar dan 17 juta manusia diduga terdampak dari air yang telah tercemar.

"Sebanyak 50 persen dari jumlah sampah plastik di sungai didominasi oleh popok sekali pakai yang bisa menyebarkan penyakit seperti kolera, hepatitis A, tipes dan dapat menyebabkan masyarakat kebal terhadap antibiotik," tuturnya.

Baca juga: Khofifah sebut pembuangan popok ke sungai menjadi masalah serius

Baca juga: DLH: Sungai jangan dijadikan tempat membuang buang popok


Untuk itu, pihaknya berkampanye agar masyarakat beralih menggunakan popok kain yang bisa digunakan berulang-ulang dan mengurangi sampah popok yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.

"Keuntungan yang bisa didapatkan menggunakan popok kain yakni hemat di kantong, ramah lingkungan karena tidak lagi mencemari sungai dengan penggunaan popok sekali pakai, dan mengurangi ruam pada kulit bayi," katanya.

Celia mengatakan pihaknya juga sudah membagikan 6.000 popok kain kepada 1.000 bayi/balita yang tersebar di beberapa desa di Kecamatan Ajung dan Wuluhan, Kabupaten Jember, sehingga diharapkan bisa menjadi edukasi untuk mengurangi sampah plastik di kota setempat.

Dalam kegiatan itu juga ada lelang popok kain yang diproduksi oleh kaum perempuan dan disabilitas yang hasilnya akan disumbangkan kepada balita yang menderita stunting di Kecamatan Ajung.

Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jember Sugiyarto menyambut baik kampanye yang dilakukan perusahaan sosial asal Inggris tersebut karena jumlah sampah plastik memang sangat besar di Jember.

"Kami mengimbau agar masyarakat tidak lagi membuang sampah plastik terutama popok sekali pakai di sungai karena dapat mencemari lingkungan dan membahayakan bagi kesehatan," katanya.

Berdasarkan data, kata dia, jumlah bayi lahir di Jember setiap tahunnya mencapai 37.000 bayi, apabila semuanya menggunakan popok sekali pakai dan setiap harinya menggunakan 3-4 popok, kemudian dibuang ke sungai, maka bisa dibayangkan sampah plastik popok yang mencemari sungai di Jember.

"Mudah-mudahan kegiatan kampanye penggunaan popok kain bisa dilakukan secara masif, sehingga jumlah sampah plastik bisa berkurang di Jember," ujarnya.*

Baca juga: Warga Lumajang ubah limbah popok jadi barang bernilai ekonomi

Baca juga: Popok bekas pakai di Jakarta Barat akan didaur ulang

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023