Jakarta (ANTARA) - Wakil Komandan Korps Brimob Polri Setyo Boedi Moempoeni Harso mengatakan bahwa stunting merupakan musuh utama bangsa Indonesia dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
 

“Dengan menempatkan stunting sebagai musuh utama yang harus dikalahkan, karena stunting efeknya tidak hanya sekarang. Tapi dalam jangka panjang,” kata Setyo dalam Sosialisasi Cegah Stunting di Jakarta, Selasa.
 

Setyo menuturkan salah satu pilar penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam membangun sebuah negara yang maju adalah kesehatan masyarakat.
 

Jika banyak anak terkena stunting, seperti saat ini yang berdasarkan data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 angka secara nasionalnya 21,6 persen, maka kualitas penerus bangsa akan memburuk.

Baca juga: BKKBN bersama Pemprov DKI dan Brimob tinjau stunting di Cilincing

Baca juga: Brimob dan BKKBN jalin kerja sama percepat penanganan "stunting"

 

Sebab, stunting memberikan dampak buruk dalam waktu yang panjang. Seperti menghambat kemampuan kognitif anak, berisiko terkena obesitas hingga menjadi tidak produktif. Maka dari itu, Presiden RI Joko Widodo menetapkan stunting sebagai salah satu masalah prioritas nasional.
 

“Presiden pernah menyampaikan bahwa masalah stunting menjadi pekerjaan rumah yang sangat besar, yang harus segera diselesaikan. Beliau menargetkan pada tahun 2024 mendatang, angka stunting berada di angka 14 persen atau di bawah standar who yaitu 20 persen dan di tahun 2030 Indonesia diharapkan bebas stunting,” ucapnya.
 

Setyo melanjutkan Korps Brimob sendiri sudah berkontribusi mempercepat penurunan stunting, dengan cara menyediakan beragam fasilitas seperti di Kelurahan Kali Baru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara yakni beberapa layanan kesehatan pengobatan massal.

Selanjutnya, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) anak stunting berupa protein hewani seperti telur dan ayam, demo kreasi menu sehat hingga penyediaan mesin Wadi Water yang mengelola molekul udara jadi air bersih.
 

Setyo melanjutkan sebagai salah satu amanat dari Presiden RI Joko Widodo untuk menurunkan angka stunting menjadi 14 persen di tahun 2024, diharapkan semua pihak mau bekerja sama melindungi anak bangsa dari stunting.
 

Gotong royong yang dilakukan sampai ke tingkat desa menjadi sangat penting, agar tindak lanjut melalui berbagai program dapat mencapai keluarga berisiko stunting secara by name by address secara tepat sasaran.
 

Dirinya juga memastikan Korps Brimob akan terus mengawal percepatan penurunan stunting, di semua provinsi Indonesia agar tidak ada lagi ditemukan kelahiran bayi stunting baru di masa depan.
 

“Saya harap ini lancar untuk mewujudkan Indonesia sehat dan bebas dari stunting. Semoga apa yang kita rencanakan ke depan, dapat berjalan lancar dan sukses,” katanya.

Baca juga: Menko PMK minta pemda optimalkan target penurunan "stunting"

Baca juga: BKKBN sediakan kapal khusus akseptor KB cegah stunting di Kalteng

 

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023