New York (ANTARA) - Rata-rata 110 warga Amerika Serikat (AS) dilaporkan tewas setiap hari akibat kekerasan bersenjata, demikian menurut laporan USA Today baru-baru ini.

Angka rata-rata tersebut menjadikan AS sebagai negara dengan lebih banyak angka kematian daripada negara mana pun.

AS mencatat sekitar 12 kematian akibat senjata untuk setiap 100.000 penduduk atau hampir empat kali lipat lebih tinggi dari yang tercatat di Swiss, negara dengan tingkat kematian akibat senjata tertinggi kedua setelah AS.

Sebagian besar insiden penembakan massal dilakukan oleh warga kulit putih, menurut kelompok informatika Statista. Meski demikian, penembakan massal hanya bagian kecil dari semua kasus kekerasan bersenjata.

Kelompok pembatasan senjata Everytown for Gun Safety melaporkan kasus penembakan yang tidak disengaja, namun berujung pada kematian, kerap dilakukan oleh anak-anak. Di 2022, anak-anak melakukan setidaknya 321 penembakan yang tidak disengaja hingga menewaskan 143 orang.

Terkait korban jiwa, warga kulit hitam AS memiliki kemungkinan dua kali lipat lebih besar kehilangan nyawa akibat kekerasan bersenjata dibandingkan warga kulit putih negara itu.

Selain itu, warga kulit hitam juga mungkin 14 kali lipat lebih besar mengalami luka-luka dibandingkan warga kulit putih, tunjuk laporan USA Today mengutip pernyataan Brady Campaign to Prevent Gun Violence.

Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023