Ini suatu yang mungkin sangat revolusioner yang dilakukan Hong Kong, dan mereka bisa melakukan itu karena memiliki kemampuan keuangan yang cukup
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menanggapi upaya Hong Kong untuk menghidupkan pariwisata dengan menawarkan 500.000 tiket gratis kepada wisatawan,adalah sesuatu yang revolusioner.
 
"Ini suatu yang mungkin sangat revolusioner yang dilakukan Hong Kong, dan mereka bisa melakukan itu karena memiliki kemampuan keuangan yang cukup," ujarnya usai menghadiri Rapat Koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi di Jakarta, Rabu.
 
Melalui upaya yang dilakukan Hong Kong tersebut, Sandi justru melihatnya sebagai peluang untuk meningkatkan penerbangan dari Hong Kong dari beberapa destinasi di Indonesia, salah satunya untuk berwisata di Bali atau destinasi super prioritas (DSP) lainnya di Tanah Air.
 
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini melanjutkan, dengan upaya yang dilakukan Hong Kong tersebut diwanti-wanti agar tidak berimbas buruk kepada wisata dalam negeri.
 
"Jangan sampe nanti lebih banyak orang Indonesia yang berwisata ke Hong Kong daripada wisatawan dari Hong Kong untuk berwisata ke Indonesia. Jadi kita harus cepat ambil kesempatan," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Daerah Administratif Khusus (SAR) Hong Kong menyiapkan 500.000 tiket pesawat gratis dalam rangka kampanye Hello Hong Kong guna menarik turis, pelancong bisnis, dan investor dari berbagai negara.

Kepala Eksekutif SAR Hong Kong John Lee, dalam peluncuran kampanye Hello Hong Kong, Kamis (2/2), mengatakan para tamu yang berkunjung ke Hong Kong dapat memanfaatkan serangkaian penawaran khusus, voucer, dan insentif lain untuk menjadikan pengalaman mereka mengunjungi Hong Kong lebih fantastis dan berkesan.

Baca juga: Sandi: Jumlah kunjungan wisman ke Indonesia tahun 2022 lampaui target
Baca juga: Sandiaga Uno: Yogyakarta sukses jadi tuan rumah ATF 2023
Baca juga: Menparekraf optimistis pariwisata ASEAN mampu hadapi tantangan global

 

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023