dalam konteks kesehatan perusahaan kami masih bisa memberikan profit
Jakarta (ANTARA) -
Direktur Utama Perumda PAL Jaya Aris Supriyanto menjelaskan kinerja perusahaan stabil saat pandemi COVID-19 berkat program efisiensi dan pengembangan jaringan.

"Karenanya dalam konteks kesehatan perusahaan kami masih bisa memberikan profit. Bisa dibilang walaupun kemarin ada COVID-19 tapi tak terlalu berdampak dibanding BUMD lain," ujar Aris saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Untuk pengembangan jaringan, kata Aris, PAL Jaya melakukan pengelolaan air limbah pada zona nol (existing) dan terus dikembangkan dengan membidik pelanggan bisnis atau gedung tinggi.

Pada 2022, ungkap Aris, PAL Jaya telah mengolah limbah domestik dari sekitar 2.000 lebih rumah tangga dan 700 lebih gedung bertingkat di wilayah lima kecamatan di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan atau ekuivalen dengan 2,4 juta jiwa.

"Kita sekarang masih di zona nol ya, artinya zona existing yang kita layani, dan terus dikembangkan jaringannya. Dari situ kita ada penambahan pelanggan dan dari situ menambah revenue terutama dari gedung tinggi yang tidak disubsidi," katanya.

Selain itu, lanjut Aris, perusahaan juga melakukan efisiensi dari sisi operasional, sehingga beban perusahaan untuk biaya operasional lebih ringan.

"Efisiensi memang biasanya di operasional. Misalnya, kayak ada antisipasi kenaikan beban, kita lakukan efisiensi mana yang lebih pas lah yang dilakukan penyesuaian dan sebagainya. Banyak sih item, pos-pos, biaya yang kita sesuaikan dengan kondisi. Nah dua itu yang kami lakukan untuk stabilitas," ucapnya.

Sebelumnya, Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail menyebut Perumda Pengelolaan Air Limbah Jaya (PAL Jaya) menjadi BUMD paling sehat setelah Bank DKI.

Menurut Ismail, hal itu terjadi karena PAL Jaya tidak terkena imbas pandemi COVID-19 beberapa waktu lalu.

"Kalau PAL Jaya justru bagus, PAM baru mau pulih. BUMD sehat lainnya, Bank DKI. PAL itu ternyata diam-diam bagus, karena dia pas COVID-19 sendiri tetap saja tak terkena imbas yang signifikan. termasuk stabil," ujar Ismail di Jakarta, Selasa (7/2).

Diakuinya, Komisi B DPRD DKI Jakarta terus mendorong BUMD di Jakarta untuk berkinerja baik. Setiap BUMD diminta untuk mencari terobosan agar mereka tidak melulu mengharapkan penanaman modal daerah (PMD).
Baca juga: SDA DKI perkuat pengolahan limbah domestik terkait air tercemar tinja
Baca juga: PAL Jaya gencar sosialisasikan pentingnya sanitasi aman
Baca juga: PAL Jaya dan PAM Jaya teken sinergi pemanfaatan lahan kelola limbah

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023