Perkiraan penumpang udara yang diumumkan ICAO hari ini membangun momentum kuat menuju pemulihan pada 2022, seperti yang sebelumnya dinilai oleh analisis statistik ICAO.
Jenewa (ANTARA) - Permintaan penumpang udara akan pulih dengan cepat ke tingkat pra-pandemi di sebagian besar rute pada kuartal pertama 2023 dan diperkirakan akan melampaui tingkat 2019 sekitar 3,0 persen pada akhir tahun, Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) mengatakan pada Rabu (8/2/2023).

"Perkiraan penumpang udara yang diumumkan ICAO hari ini membangun momentum kuat menuju pemulihan pada 2022, seperti yang sebelumnya dinilai oleh analisis statistik ICAO," kata Sekretaris Jenderal organisasi itu Juan Carlos Salazar.

Menurut ICAO, jumlah penumpang udara yang diangkut pada 2022 meningkat sekitar 47 persen dibandingkan 2021. Total lalu lintas (diukur dalam pendapatan kilometer penumpang atau RPK) meningkat sekitar 70 persen selama periode yang sama, terutama karena pemulihan yang cepat sebagian besar rute internasional.

Baca juga: Penumpang Bandara Bali naik 169 persen pada Januari 2023

Pada  2022, pemesanan dan pengiriman pesawat oleh pabrikan besar Airbus dan Boeing masing-masing tumbuh sebesar 53 persen dan 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya. "Jumlah pesanan pada 2022 melebihi yang terlihat sejak 2019, menunjukkan pulihnya permintaan pesawat."

Melihat lebih jauh ke depan, ICAO mengatakan bahwa maskapai penerbangan diperkirakan akan kembali ke profitabilitas operasional pada kuartal terakhir tahun 2023 setelah mengalami kerugian selama tiga tahun berturut-turut.

"Permintaan penumpang udara pada 2024 diperkirakan akan lebih kuat, sekitar 4,0 persen lebih tinggi dari 2019," katanya.

ICAO adalah badan PBB yang membantu 193 negara untuk bekerja sama dan berbagi langit untuk saling menguntungkan.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023