New York (ANTARA) - Indeks-indeks saham utama Wall Street jatuh pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), menghapus keuntungan awal karena imbal hasil obligasi pemerintah naik setelah lelang obligasi 30 tahun berjalan buruk dan membayangi laba kuat dari perusahaan-perusahaan raksasa seperti Disney dan PepsiCo.

Indeks Dow Jones Industrial Average terpangkas 249,13 poin atau 0,73 persen, menjadi menetap di 33.699,88 poin. Indeks S&P 500 merosot 36,36 poin atau 0,88 persen, menjadi berakhir di 4.081,50 poin. Indeks Komposit Nasdaq tergelincir 120,94 poin atau 1,02 persen, menjadi ditutup pada 11.789,58 poin.

"Pasar saham memulai sesi hari ini dengan bias bullish yang berbeda, tetapi kemudian imbal hasil obligasi pemerintah naik dan itu menghilangkan sebagian dari pasar positif hari ini," kata Jason Ware, kepala investasi di Albion Financial Group di Salt Lake City. Utah. Dia mengatakan investor juga masih mencerna komentar terbaru dari pejabat Fed.

Imbal hasil surat utang 30-tahun AS naik setelah Departemen Keuangan melihat lemahnya permintaan untuk penjualan 21 miliar dolar AS, penjualan final 96 miliar dolar AS dalam pasokan kupon minggu ini. Dalam sebuah catatan kepada klien, Jefferies mengatakan "tawaran sisi beli gagal untuk bersatu."

"Dengan imbal hasil obligasi pemerintah yang lebih tinggi, itu menjadi alternatif yang sah untuk ekuitas," kata Michael Rosen, kepala investasi di Angeles Investments.

Tiga indeks utama Wall Street dibuka lebih tinggi pada Kamis (9/2/2023) setelah data menunjukkan klaim awal untuk tunjangan pengangguran naik 13.000 ke penyesuaian musiman 196.000 minggu lalu, di atas perkiraan 190.000 klaim.

Data untuk sementara meredakan kekhawatiran tentang jalur kenaikan suku bunga Federal Reserve setelah laporan ketenagakerjaan Januari yang kuat mengguncang pasar pekan lalu.

Membebani indeks S&P 500 dan Nasdaq, Alphabet Inc memperpanjang penurunan dari sesi sebelumnya menjadi anjlok 4,7 persen. Semua 11 sektor S&P 500 membukukan kerugian.

Chatbot (program komputer yang dirancang untuk mensimulasikan percakapan dengan pengguna manusia, terutama melalui internet) baru induk Google membagikan informasi yang tidak akurat pada Rabu (8/2/2023), menimbulkan kekhawatiran bahwa ia akan kalah bersaing dengan Microsoft Corp.

Disney Co mengalahkan perkiraan laba dan mengumumkan pemutusan hubungan kerja, mendorong aktivis investor Nelson Peltz untuk menghentikan pencariannya untuk kursi dewan. Namun, sahamnya berakhir turun 1,27 persen.

Salesforce Inc naik 2,38 persen karena laporan bahwa hedge fund Third Point LLC memiliki saham di perusahaan tersebut.

Saham telah menikmati awal yang optimis untuk tahun ini di tengah harapan bahwa Fed akan meninggalkan retorika hawkish-nya dan mengarahkan perekonomian ke soft landing.

Pedagang bertaruh bahwa Fed akan menaikkan suku bunga acuan ke puncak 5,1 persen pada Juli, sebagian besar sejalan dengan perkiraan pejabat Fed.

PepsiCo Inc naik 0,95 persen karena pembuat makanan ringan dan minuman itu melaporkan hasil yang lebih baik dari perkiraan, sementara pembuat obat AbbVie Inc naik 2,82 persen setelah mengalahkan ekspektasi laba kuartal keempat.

Lebih dari separuh perusahaan S&P 500 telah melaporkan laporan laba kuartalan sejauh ini, dan 69 persen dari mereka telah melampaui perkiraan, menurut data Refinitiv.

Volume perdagangan di bursa AS mencapai 11,49 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 11,93 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.


Baca juga: Wall St jatuh setelah catat kenaikan kuat, saham Alphabet tenggelam
Baca juga: Saham Inggris dibuka menguat setelah sesi positif di Wall Street
Baca juga: Wall Street ditutup menguat, karena investor cerna pernyataan Powell

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023