Sydney (ANTARA) - Penduduk di Pulau Norfolk Australia dan di Selandia Baru bersiap menghadapi hujan lebat dan angin kencang akibat siklon tropis Gabrielle selama akhir pekan.

Pihak terkait juga sudah memperingatkan para peselancar akan kondisi yang berbahaya akibat angin kencang di sepanjang pantai timur Australia.

Badan Meteorologi Australia pada Jumat meningkatkan status siklon tropis Gabrielle menjadi badai tingkat 3, yaitu dapat menghasilkan kecepatan angin 118-159 km per jam dan hembusan hingga 224 km per jam.

"(Siklon) ini terlihat seperti akan memukul langsung Pulau Norfolk," kata petugas Badan Meteorologi Australia Jonathan Howe di siaran televisi ABC. "Kita mungkin akan melihat pusat siklon tropis itu melintas langsung di atas Pulau Norfolk."

Pulau Norfolk, wilayah Australia di Samudra Pasifik yang berjarak 1.500 km dari timur kota Sydney, mempunyai luas sekitar 34 km persegi. Pulau itu terletak di antara Kaledonia Baru dan Selandia Baru.

Jumlah penduduk Pulau Norfolk setidaknya 2.200 orang, dan kebanyakan dari mereka adalah keturunan pelaut Inggris yang membangkang dari kapal pedagang HMS Bounty pada abad ke-18.

Karena prakiraan siklon tropis Gabrielle, penduduk pulau itu telah menyiapkan generator listrik darurat dan mengikat untuk menahan peralatan dan benda di luar ruangan agar tidak terbang, kata George Plant, pengawas manajemen kedaruratan pulau itu pada ABC.

"Ini mungkin salah satu (siklon) paling buruk yang pernah kita lihat," kata Plant.

Daratan utama benua Australia tidak akan terpengaruh secara signifikan meskipun beberapa wilayah di pesisir timur berpotensi menghadapi gelombang tinggi dan angin kencang.

Sedangkan di Selandia Baru, wilayah Pulau Utara bagian atas termasuk kota Auckland juga sedang bersiap untuk menghadapi siklon itu, dua minggu setelah kota terbesar di negara itu dihantam oleh curah hujan tinggi yang menyebabkan banjir besar dan menewaskan empat orang.

"Akibat hujan lebat dan angin kencang, tanah akan menjadi sangat basah yang akhirnya memicu potensi pohon tumbang," kata David Miller, petugas cuaca di Badan Meteorologi Selandia Baru MetService kepada Radio NZ.

Otoritas setempat juga mengimbau warga untuk menyiapkan kebutuhan penting seperti makanan dan air minum untuk tiga hari, dan memperingatkan akan potensi mati listrik.

Siklon Gabrielle diprediksi akan melanda Pulau Utara Selandia Baru mulai Minggu (12/2) sampai Selasa (14/2).

Sumber: Reuters
Baca juga: Siklon hancurkan rumah, padamkan listrik di pesisir barat Australia
Baca juga: Pusat-pusat evakuasi dibuka saat topan meningkat di Australia Barat
Baca juga: Siklon tropis Teluk Carpentaria pengaruhi perairan Maluku

Penerjemah: Kenzu Tandiah
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023