Wellington (ANTARA) - Siklon Gabrielle, yang telah menewaskan sedikitnya 11 orang, dapat menyebabkan kerugian lebih dari delapan miliar dolar AS (Rp121 triliun), kata Pemerintah Selandia Baru pada Senin.

"Investasi yang besar diperlukan untuk menghubungkan kembali komunitas dan memperkuat infrastruktur negara kita untuk masa depan, dan ini akan memerlukan keputusan yang sulit," kata Perdana Menteri Selandia Baru Chris Hipkins pada sebuah konferensi pers.

Hipkins pada konferensi pers itu mengumumkan paket bantuan darurat berupa pendanaan pembangunan kembali sebesar 187,08 juta dolar AS (Rp2,8 triliun).

Siklon Gabrielle pada Minggu (12/2) menghantam wilayah paling utara North Island dan kemudian bergerak ke arah pesisir timur, yang memicu kerusakan lebih luas.

PM Hipkins menyebut Gabrielle sebagai bencana alam terbesar Selandia Baru abad ini.

Pada Senin, Menteri Keuangan Grant Robertson mengatakan total biaya pemerintah untuk upaya pembangunan kembali akan menyamai total biaya membangun kembali kota Christchurch yang dihantam gempa bumi pada 2011.

Biaya itu diungkap Robertson akan mencapai 13,5 miliar dolar Selandia Baru (Rp127,5 triliun).

Di samping tugasnya sebagai menteri keuangan, Robertson telah ditunjuk sebagai menteri yang mengawasi proses pemulihan setelah badai itu.

Paket bantuan sementara sebesar 13,5 miliar dolar Selandia Baru itu termasuk 250 juta dolar NZ untuk memperbaiki jalan kritis di seluruh wilayah yang dilanda bencana, dan dukungan darurat sebesar 50 juta dolar NZ untuk membantu sektor bisnis dan produsen utama.

Pemerintah diperkirakan akan mengeluarkan lebih banyak bantuan dan dana pembangunan kembali.

Hipkins juga telah memperpanjang status darurat nasional untuk ketiga kali dalam sejarah pada Selasa (14/2), demi membantu upaya pemulihan.

Polisi telah mengkonfirmasi 11 kematian terkait Siklon Gabrielle, yang sebagian besar berada di Hawke's Bay di North Island. Sekitar 2.200 orang yang dilaporkan hilang masih belum ditemukan.

Komisaris Polisi Selandia Baru Andrew Coster pada Senin mengatakan kepada acara AM Show bahwa jumlah kematian akibat badai tersebut diprediksi akan meningkat.

Coster menambahkan, kesulitan berkomunikasi dengan warga yang terdampak menghambat upaya untuk menjangkau mereka.

Sumber: Reuters
Baca juga: Sudah 11 tewas akibat Siklon Gabrielle di Selandia Baru, ribuan hilang
Baca juga: Selandia Baru umumkan darurat nasional akibat siklon Gabrielle
Baca juga: Siklon tropis Gabrielle menuju Pulau Norfolk Australia, Selandia Baru


 

Penerjemah: Kenzu Tandiah
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023