Den Haag (ANTARA) - Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) belum menerima laporan mengenai penggunaan senjata kimia oleh Ukraina, menurut keterangan layanan media organisasi itu kepada TASS, Jumat.

Pernyataan itu muncul untuk menanggapi laporan bahwa pasukan Ukraina menggunakan senjata kimia di Artyomovsk dan Ugledar.

Menurut OPCW, sekretariat teknis telah mengawasi situasi di Ukraina sejak Februari 2022 dalam konteks laporan tentang dugaan penggunaan senjata kimia di Ukraina.

Organisasi itu terus berkomunikasi dengan Rusia dan Ukraina mengenai masalah itu dan menerbitkan data yang diterima dari kedua negara lewat situs web mereka.

"Tidak ada anggota OPCW yang menghubungi sekretariat teknis untuk memberikan informasi tentang penggunaan senjata kimia," kata organisasi itu.

"OPCW akan terus memantau situasi, seperti yang telah dilakukan sejak awal konflik," katanya.

Yan Gagin, analis militer dan penasihat pemimpin interim Republik Rakyat Donetsk, sebelumnya mengatakan kepada TASS bahwa pasukan Ukraina menggunakan senjata kimia dekat Soledar dan Artyomovsk pada 5 Februari dan itu bukan pertama kalinya terjadi.

Dia menambahkan bahwa pasukan Ukraina jangan menyembunyikan fakta bahwa mereka telah melarang beberapa jenis senjata, karena mereka sesekali menayangkan video tentang granat gas dan menjatuhkannya.

Farhan Haq, wakil juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, mengatakan dalam konferensi pers pada 8 Februari bahwa segala informasi yang berkaitan dengan dugaan penggunaan senjata kimia oleh Ukraina harus dilaporkan ke OPCW.

Sumber: ITAR/TASS-Oana

Baca juga: UE akan tingkatkan sanksi atas Rusia untuk akhiri operasi militernya
Baca juga: Rusia lancarkan serangan di seluruh Ukraina, hantam pembangkit listrik

 

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023