Pu'er, Yunnan (ANTARA) - Kereta api semi cepat yang melaju di jalur China-Laos dipadati para wisatawan dan pemudik menjelang berakhirnya musim liburan Tahun Baru Imlek bagi anak sekolah dan mahasiswa di China.

Beberapa stasiun yang dilewati kereta berwarna hijau dengan strip kuning berkecepatan rata-rata 160 kilometer per jam itu dipenuhi penumpang sejak Sabtu (11/2) pagi.

Kereta yang beroperasi di ruas Mohan-Kunming ini berhenti di beberapa kota kecil di Provinsi Yunnan yang banyak terdapat objek wisata alam, etnik, budaya, perdesaan, dan kuliner.

Para penumpang yang naik dari di Mohan kebanyakan selesai berlibur dari Laos. Kereta tersebut berhenti di Xishuangbanna yang dikenal memiliki objek wisata taman hutan, Istana Kerajaan Dai, dan desa wisata Manyuan yang dihuni etnis minoritas Dai.

Baca juga: Total 2.000 km jalur kereta cepat baru dioperasikan di China

Selepas dari Xishuangbanna, rangkaian kereta tersebut mengambil penumpang di Stasiun Pu'er. Kota kecil di wilayah selatan China ini juga surga bagi penggemar kuliner, budaya, teh, dan kopi.

Para penumpang membeludak. Akibatnya, banyak penumpang kereta kelas non-ekonomi itu tidak mendapatkan tempat duduk agar bisa sampai di tempat tujuan sesuai jadwal karena para murid dan mahasiswa di China mulai masuk pada Senin (13/2).

Beberapa kereta yang dari arah Mohan ada yang langsung ke kota-kota besar lainnya di China, seperti Shanghai, Chengdu, Chongching, dan Guangzhou. Namun ada pula yang transit terlebih dulu di Kunming, ibu kota Provinsi Yunnan.

"Kalau tidak naik kereta ini sekarang, bisa dipastikan besok tambah penuh," kata seorang penumpang kepada penumpang lainnya yang terpaksa duduk di atas kopernya di dekat sambungan gerbong kelima.

Baca juga: Konsumsi China pulih cepat jadi awal yang baik di 2023
 

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2023