Jakarta (ANTARA News) - “Produk furnitur Indonesia yang ditampilkan di hall B, C dan open space Trade Expo Indonesia (TEI) mendapatkan perhatian tersendiri dari buyers internasional,” ungkap Wakil Menteri Perdagangan RI, Bayu Krisnamurthi, Kamis (18/10) di JIExpo, Kemayoran, Jakarta.

Produk furnitur yang ditampilkan di TEI tahun ini merupakan kerja sama antara Asosiasi Permebelan Indonesia (ASMINDO) dan Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI).

Tingginya minat buyers terhadap furnitur Indonesia dikarenakan kualitas dan kreativitas desain produknya yang mampu mengikuti dinamika konsumen, menciptakan tren dan memenuhi standar internasional baik dari aspek sosial maupun lingkungan hidup.

Seperti penyelenggaraan TEI pada tahun-tahun sebelumnya, fokus utama TEI 2012 adalah transaksi Business to Business (B to B) yang bersifat jangka panjang. “Target USD 2 miliar bukan target yang rendah, tapi kami optimis target tersebut dapat tercapai melalui transaksi-transaksi dagang jangka panjang antara buyers dan para peserta TEI 2012,” kata Wamendag.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Gusmardi Bustami, menjelaskan bahwa TEI 2012 menampilkan produk-produk bervariatif yang dikelompokan ke dalam berbagai zoning, yang terdiri dari fashion, life style dan produk kreatif; foodstuffs, consumer goods, agricultural product and manufactured goods; furniture; home decoration; building material; food court; knock-down house, heavy equipment, outdoor/garden furniture; province’s & BUMN’s; serta produk-produk industri strategis dan jasa bisnis terbaik Indonesia.

Penyelenggaraan TEI 2012 juga mendapat apresiasi khusus dari delegasi World Export Development Forum (WEDF) 2012, yang diselenggarakan pada 15-17 Oktober 2012 di Hotel Shangri-La, Jakarta. Para delegasi WEDF menilai kualitas produk Indonesia yang dipamerkan di TEI 2012 sangat mengesankan.

Menteri Perdagangan dan Perindustrian Liberia, Miata Beysolow, adalah salah satu delegasi WEDF yang terkesan kepada produk furnitur Indonesia yang ditampilkan di TEI 2012. Menteri Beysolow menyatakan keinginannya untuk menjajaki kerja sama dengan para tenaga kerja terampil Indonesia agar negaranya dapat menghasilkan produk furnitur berkualitas tinggi.

Sementara itu di bidang jasa tenaga kerja, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) kembali turut berpartisipasi pada TEI 2012 dengan menampilkan berbagai jasa tenaga kerja Indonesia, antara lain jasa perhotelan, pertambangan minyak, konstruksi, manufaktur, teknologi informasi, serta layanan kesehatan. Pada tahun ini, BNP2TKI menargetkan transaksi di bidang penempatan Sumber Daya Manusia (SDM) senilai Rp. 40 miliar.

“Kami optimis dapat mencapai target tersebut mengingat tingginya permintaan tenaga kerja Indonesia pada setiap pelaksanaan TEI,” urai Jumhur Hidayat, Kepala BNP2TKI.

TEI 2012 mendapat sambutan yang sangat positif dari buyers internasional. Hal ini dapat dilihat dari tingginya animo buyers yang mengunjungi setiap stand di area JIExpo.

Di hari pertamanya, TEI 2012 dipadati oleh sekitar 5.300 buyers yang berasal dari 100 negara mitra dagang. Buyers dari negara non tradisional dan emerging market mendominasi jumlah pengunjung pada hari pertama dimana Nigeria menduduki jumlah buyers terbesar, yaitu 11,27 persen, diikuti Bangladesh 3,79 persen, Afrika Selatan 3,37 persen, Mesir 1,82 persen, Pakistan 1,75 persen dan beberapa negara dari Amerika Selatan dan Latin, Afrika, Timur Tengah serta Eropa Timur lainnya.

(*)

Pewarta: Suryanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012