Pemimpin harus bisa berpikir apa yang dibutuhkan oleh republik ini dan tidak bisa dihindari untuk PLN yang merupakan perusahaan negara
Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara meminta PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus melakukan transformasi dalam menghadapi risiko ketidakpastian global.

Maka dari itu, seluruh pimpinan PLN harus bisa merefleksikan, memetakan, dan mengidentifikasi berbagai risiko yang tidak bisa dihindari di masa yang akan datang.

"Pemimpin harus bisa berpikir apa yang dibutuhkan oleh republik ini dan tidak bisa dihindari untuk PLN yang merupakan perusahaan negara," ujar Suahasil dalam acara "Seminar Leaders Talk PT PLN Series 2023" yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin.

Pengalaman melakukan transformasi ketika pandemi COVID-19, kata dia, menjadi titik penting dari penanganan transformasi PLN. Selain pandemi, terdapat pula perang Rusia dan Ukraina yang melanda dunia kala itu.

Kombinasi dari COVID-19 serta perang Rusia dan Ukraina telah menyebabkan empat permasalahan baru, yakni inflasi tinggi dan persisten, kenaikan suku bunga dan pengetatan likuiditas, disrupsi rantai pasok, serta krisis energi dan pangan.

Dengan berbagai permasalahan tersebut, Wamenkeu mengatakan pimpinan di PLN harus bisa memetakan dan mengidentifikasi risiko dan pergerakan di tingkat dunia yang tidak bisa dihindari.

"Kita menghadapi risiko yang berbeda, risikonya bergeser. Sekarang risikonya adalah ketidakpastian di tingkat dunia,” ucap dia.

Di sisi lain, ia mengatakan dalam melakukan transformasi, PLN harus bisa melibatkan kementerian, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah. Menjalin hubungan yang kuat dengan pemangku kepentingan diperlukan untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia.

Baca juga: Wamenkeu: RI tak akan bisa tumbuh jika porsi impor lebih besar
Baca juga: Wamenkeu: Tahun 2023 jadi kesempatan cari sumber penerimaan baru
Baca juga: Kunjungi Indonesia, Pemerintah Tanzania Ajak PLN Bangun Sistem Kelistrikan Afrika Timur

 

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023