Yogyakarta (ANTARA News) - Semburan awan panas Gunung Merapi pada Kamis (18/5) pukul 00.00 - 06.00 WIB terjadi 7 kali atau naik dibanding periode waktu yang sama hari sebelumnya yang hanya 4 kali. Namun, berdasarkan laporan harian dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, Kamis, awan panas tersebut memiliki daya luncur lebih pendek, yaitu maksimal 1,5 kilometer, dibandingkan hari sebelumnya yang mencapai jarak maksimum 4 km. Awan panas yang mengarah ke hulu Kali Krasak dan Boyong mencapai jarak luncur maksimum 1,5 km, sedangkan yang mengarah ke Kali Gendol hanya 1 km. Data kegempaan pada 18 Mei menunjukkan terjadi gempa fase banyak (MP) 60 kali, dan gempa guguran 44 kali. Sementara pada 17 Mei terjadi MP 60 kali, gempa guguran 180 kali dan awan panas 25 kali. Sebagian besar awan panas tersebut mengarah ke hulu Kali Krasak dan Boyong. Cuaca di sekitar puncak Merapi pada dini hari, sore dan malam hari cerah, sedangkan siang berkabut. Keadaan asap solfatara berwarna putih tebal dengan tekanan lemah, dan tinggi asap maksimum 400 meter.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006