Washington (ANTARA) - Pidato Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di State of the Union Address dapat mendongkrak inflasi lebih tinggi, meskipun dia sering mengklaim fokus pada upaya memerangi inflasi, menurut laporan media politik AS The Hill.

Surat kabar dan media digital AS yang fokus pada isu politik, bisnis, dan hubungan internasional itu menyebutkan tiga alasan pidato kenegaraan tahunan Joe Biden itu berlawanan dengan pernyataan-pernyataannya memerangi inflasi di negara tersebut.

Pertama, ada sedikit indikasi dalam pidato Biden bahwa pengeluaran federal yang terlalu tinggi akan turun dalam waktu dekat. Selain itu, program "Buy American" yang diusulkannya akan mendorong biaya infrastruktur lebih tinggi.

Selain itu, dedikasi yang terus ditunjukkan Biden pada serikat pekerja akan menyebabkan biaya tenaga kerja lebih tinggi. Perang Biden terhadap bahan bakar fosil juga akan menghambat peningkatan produksi minyak dan gas.

Kemudian, Federal Reserve akan sangat sibuk menekan inflasi hingga 2 persen, papar laporan The Hill itu.

Laporan itu juga menunjukkan bahwa pidato Biden dibumbui dengan janji-janji baru yang mahal. Misalnya, dia terus menganjurkan pembebasan pinjaman siswa, serta menuntut "cuti medis keluarga" dan "perawatan anak terjangkau". Namun, "siapa yang akan membayar itu?" tanya media yang didirikan oleh politikus Demokrat dan pengusaha asal New York Jerry Finkelstein pada 1994.

Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023