Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu menurun setelah rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).

Kurs rupiah pada Rabu ditutup melemah 39 poin atau 0,26 persen ke posisi Rp15.206 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.167 per dolar AS.

"Rupiah diperkirakan melemah oleh naiknya imbal hasil obligasi AS setelah rilis data inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan," kata Analis DCFX Futures Lukman Leong saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.

Lukman menuturkan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun naik ke level 3,742 persen, dan tenor dua tahun meningkat ke level 4,608 persen.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Selasa (14/2/2023) bahwa indeks harga konsumen AS, ukuran utama inflasi, naik 0,5 persen pada Januari dalam basis bulanan, kenaikan terbesar dalam tiga bulan dan lebih tinggi dari 0,4 persen yang diharapkan oleh para ekonom.

Tingkat inflasi tahunan mencapai 6,4 persen pada Januari, turun sedikit dari 6,5 persen pada Desember dan lebih tinggi dari konsensus pasar sebesar 6,2 persen.

Inflasi AS yang sangat tinggi menunjukkan suku bunga akan tetap tinggi lebih lama dari yang diharapkan investor. Pejabat Bank Sentral AS atau The Fed mengatakan perlu terus menaikkan suku bunga secara bertahap untuk mengalahkan inflasi.

Para pedagang pasar uang bertaruh pada setidaknya dua kenaikan suku bunga 25 basis poin lagi tahun ini, dengan suku bunga terlihat memuncak di 5,28 persen pada Juli.

Walaupun demikian, pelemahan rupiah dapat sedikit ditekan oleh data neraca perdagangan RI yang mengalami surplus. Neraca perdagangan Indonesia sampai dengan Januari 2023 membukukan surplus selama 33 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

Nilai surplus berasal dari sektor nonmigas sebesar 5,29 miliar dolar AS, namun tereduksi oleh defisit sektor migas senilai 1,42 miliar dolar AS dengan komoditas penyumbang defisit minyak mentah dan hasil minyak.

Neraca perdagangan nonmigas tercatat surplus 5,29 miliar dolar AS dengan komoditas penyumbang surplus utama yaitu bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan/nabati serta besi dan baja.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp15.171 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp15.170 per dolar AS hingga Rp15.213 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu tergelincir ke posisi Rp15.194 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya Rp15.168 per dolar AS.

Baca juga: Wall St ditutup beragam karena inflasi dukung kekhawatiran suku bunga
Baca juga: Dolar dapat dukungan di Asia setelah data inflasi AS tetap tinggi
Baca juga: Minyak turun di Asia, melonjaknya stok AS picu kekhawatiran permintaan

 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023