Kami melarang wisatawan dan warga melakukan aktivitas di sekitar pantai, karena gelombang tinggi dan bisa menimbulkan kecelakaan laut
Lebak (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mengimbau masyarakat mewaspadai potensi tinggi gelombang selatan Banten atau Samudera Hindia mencapai enam meter guna menghindari kecelakaan laut.
 
"Kami telah menyampaikan peringatan kewaspadaan kepada warga, pengelola wisata, nelayan, pelaku pelayaran bahwa cuaca buruk yang melanda selatan Banten atau Samudera Hindia," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak Agus Riza Faisal di Lebak, Kamis.
 
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa peluang gelombang tinggi di selatan Banten atau Samudera Hindia, Kamis (16/2), berkisar antara 4,0 - 6.0 meter, juga tiupan angin cukup kencang.
 
Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir selatan Banten agar tetap waspada dan siaga dampak potensi gelombang tinggi dan angin kencang, termasuk nelayan, wisatawan serta pelaku pelayaran, yang bisa menimbulkan kecelakaan laut.

Sebelumnya nelayan Cisiih bernama M Ramdani (23) hingga hari ketiga belum ditemukan usai terseret ombak di Pantai Panggarangan, Lebak. Kemudian nelayan Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, mengalami kecelakaan laut, Rabu (15/2) karena terjangan gelombang tinggi hingga perahu dan alat tangkap hilang, sedangkan nelayan selamat.
 
"Kami minta warga, nelayan, wisatawan, dan pelaku pelayaran, agar mematuhi petugas untuk menghindari kecelakaan laut," ujar Agus. 

Baca juga: BPBD Lebak waspadai intensitas curah hujan tinggi
 
Ia mengatakan peringatan kewaspadaan gelombang tinggi dan angin kencang di laut selatan Banten mulai pesisir Pantai Sumur, Ujungkulon, Cikeusik, Binuangeun, Tanjung Panto, Suka Hujan, Bagedur, Cihara, Cibobos, Panggarangan, Bayah,Pulomanuk, Pulomanuk dan Sawarna.
 
Masyarakat pesisir, nelayan, dan wisatawan, diimbau tidak melakukan aktivitas di sekitar pantai, seperti berenang dan memancing, karena bisa terseret gelombang tinggi.
 
Selama ini, kata dia, gelombang selatan Banten yang berhadapan dengan perairan Samudera Hindia cukup tinggi dan membahayakan jika warga dan wisatawan berenang di perairan pantai.
 
"Kami minta pengelola wisata agar melarang wisatawan berenang di sekitar pantai guna mencegah kecelakaan laut," katanya.

Sementara itu sejumlah objek wisata Pantai Sawarna tampak sepi dan tidak ada aktivitas masyarakat maupun wisatawan, karena gelombang tinggi disertai angin kencang.
 
"Kami melarang wisatawan dan warga melakukan aktivitas di sekitar pantai, karena gelombang tinggi dan bisa menimbulkan kecelakaan laut," kata Mulyadi, seorang pengelola wisata di Kecamatan Cihara Kabupaten Lebak.

Baca juga: Warga pesisir selatan Banten tetap melaut pasca-gempa 5,2 SR
Baca juga: BMKG imbau warga pesisir selatan Banten waspadai potensi tsunami
 
 

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023