Sentimen yang ada saat ini The Fed berpeluang untuk menjadi lebih hawkish menyusul nilai inflasi AS yang tidak mengalami penurunan signifikan. Imbasnya dolar AS terdongkrak naik
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis naik seiring kekhawatiran pasar bahwa Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed akan lebih hawkish terhadap kebijakan suku bunganya.

Kurs rupiah pada Kamis ditutup menguat 47 poin atau 0,31 persen ke posisi Rp15.159 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.206 per dolar AS.

"Sentimen yang ada saat ini The Fed berpeluang untuk menjadi lebih hawkish menyusul nilai inflasi AS yang tidak mengalami penurunan signifikan. Imbasnya dolar AS terdongkrak naik," kata Analis ICDX Revandra Aritama saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.

Revandra mengatakan pasar khawatir The Fed akan kembali menaikkan suku bunga dalam merespons inflasi yang tidak turun signifikan.

Karena inflasi tidak menurun signifikan, The Fed mempertimbangkan untuk menaikkan suku bunga. Sepanjang tahun ini sebelumnya The Fed memproyeksikan suku bunga acuan ada di kisaran 5-5,25 persen, namun pada kondisi saat ini suku bunga diproyeksikan berada di level 5,25-5,5 persen.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Selasa (14/2) bahwa indeks harga konsumen (IHK) AS, indikator inflasi penting, naik 0,5 persen pada Januari secara bulan ke bulan, kenaikan terbesar dalam tiga bulan dan lebih tinggi dari 0,4 persen yang diharapkan oleh para ekonom.

IHK utama mencapai 0,5 persen pada Januari sebagian besar karena biaya sewa dan makanan yang lebih tinggi. Itu sejalan dengan perkiraan, meskipun angka tahunan 6,4 persen sedikit lebih tinggi dari yang diharapkan, dan para pedagang sibuk membatalkan taruhan pada penurunan suku bunga menjelang akhir 2023.

Sementara dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melalui Rapat Dewan Gubernur BI (RDG BI) pada 15-16 Februari 2023 memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada level 5,75 persen.

Suku bunga deposit facility juga dipertahankan pada posisi 5 persen dan suku bunga lending facility tetap di level 6,5 persen.

BI meyakini bahwa BI7DRR sebesar 5,75 persen itu memadai untuk memastikan inflasi inti tetap berada dalam kisaran tiga plus minus satu persen pada semester I 2023 dan inflasi IHK kembali ke dalam sasaran tiga plus minus satu persen pada semester II 2023.

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp15.197 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp15.149 per dolar AS hingga Rp15.206 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis meningkat ke posisi Rp15.176 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya Rp15.194 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah Kamis pagi menguat 16 poin

Baca juga: Kurs rupiah naik menjelang rilis data inflasi AS

Baca juga: Rupiah naik seiring keputusan kenaikan suku bunga The Fed

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023