Tangerang (ANTARA) - Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG), Aris Marfai mengapresiasi Pemkot Tangerang karena menggelar ajang Penganugerahan Satu Data Satu Peta mengenai simpul jaringan geospasial dan merupakan pertama kali yang ada di Indonesia untuk penghargaan bidang geospasial di tingkat Kabupaten/Kota.

“Ini upaya yang sangat bagus. Harapannya penganugerahan ini mampu mendorong adanya regulasi, manajemen pengelolaan, sumber daya manusia, teknologi, standar data yang sama. Serta, mensosialisasikan pemanfaatannya bagi masyarakat secara lebih luas,” kata Aris di BSD Serpong, Kamis.

Penganugerahan ini merupakan ajang penilaian kinerja tiap OPD dan Kecamatan di Kota Tangerang dalam berpartisipasi mengembangkan optimalisasi dan integrasi data geospasial untuk pengembangan portal utama dan sistem informasi, yakni Tangerang Satu Data Satu Peta.

Penganugerahan ini memberikan penghargaan untuk beberapa kategori nominasi seperti, nominasi produsen data terbaik dimenangkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Selanjutnya, nominasi simpul jaringan informasi geospasial terbaik dimenangkan oleh Dinas Perumahan, Permukiman, dan Pertanahan.

Baca juga: BIG ajak seluruh pihak berkolaborasi susun peta sebaran rawan bencana

Baca juga: BRIN dan BIG kerja sama riset perkuat informasi geospasial nasional


Lalu Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) yang memenangi dua kategori nominasi, yakni nominasi pemanfaatan terbaik, dan nominasi inovasi terbaik terkait Tangerang Satu Data Satu Peta.

Selain itu, penganugerahan ini menjadi momen apresiasi terhadap kinerja tiap OPD dan Kecamatan terkait pengembangan dan integrasi data dan simpul jaringan geospasial. Serta, diharapkan menjadi momen dalam menjalin semangat kerja yang kolaboratif untuk pembangunan Kota Tangerang kedepannya.

“Lewat penganugerahan ini, kita bisa melihat Kota Tangerang mempunyai prospek yang cerah untuk mempertahankan status unggulnya di dalam kategorisasi simpul jaringan geospasial. Ini juga akan sangat efektif untuk menimbulkan semangat baru untuk memanfaatkan informasi geospasial terutama digunakan sebagai instrumen kebijakan,” kata Heri Sutanta, Akademisi Universitas Gajah Mada (UGM) sekaligus Ketua Dewan Juri Penganugerahan Satu Data Satu Peta.*

Baca juga: BIG jadikan Kubu Raya contoh penerapan sistem informasi geospasial

Baca juga: BIG terbitkan gazeter untuk daftar nama rupabumi Indonesia

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023