Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan kurangnya fasilitas penitipan anak membuat rendahnya tingkat partisipasi perempuan dalam angkatan kerja.

"Beberapa tantangan dalam meningkatkan jumlah perempuan dalam angkatan kerja diantaranya kurangnya pilihan tempat penitipan anak yang tersedia di tempat kerja dan lingkungan tempat tinggal," kata Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Kamis.

Agus di webinar bertajuk "Memperkuat Ekosistem untuk Pekerja Perempuan: Kebijakan Lingkungan Kerja yang Inklusif" mengatakan pilihan tempat penitipan anak juga membutuhkan biaya yang tinggi sehingga tidak terjangkau oleh keluarga kelas menengah.

Menurutnya, hal ini membuat banyak perempuan berhenti bekerja setelah mereka memiliki anak.

Baca juga: Bank Dunia: Sistem kerja fleksibel dorong perempuan bekerja

Baca juga: Menteri Bintang ajak generasi muda perempuan berwirausaha


"Hal ini sering menyebabkan perempuan mengambil keputusan untuk keluar dari dunia kerja, terutama mereka yang memiliki anak kecil," kata Agus.

Selain itu, para perempuan juga dituntut untuk menjalankan peran dan tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga sehingga sulit untuk memprioritaskan pekerjaan mereka.

"Sulit bagi perempuan Indonesia untuk memprioritaskan pekerjaan mereka dan memberikan semuanya di tempat kerja karena mayoritas pekerja perempuan di negara ini juga diharapkan untuk menjalankan peran dan tanggung jawab mereka sebagai ibu rumah tangga," kata Agus Gumiwang Kartasasmita.

Kondisi ini menyebabkan hanya 55,9 persen dari perempuan dalam usia kerja yang berpartisipasi dalam angkatan kerja dan dari jumlah tersebut, sekitar 81,8 persen bekerja pada sektor informal.

"Dua per tiga penduduk perempuan Indonesia berada dalam usia kerja dan memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Namun, hanya 55,9 persen perempuan yang berpartisipasi dalam angkatan kerja, dimana 81,8 persen pekerjaan perempuan berada di sektor informal," katanya.*

Baca juga: Pemkot ajak ratusan perempuan ikut pelatihan tata rias pada 2023

Baca juga: Kerja sama dengan Korsel diharapkan tingkatkan ekonomi perempuan Jabar

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023