Yerusalem (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen akan memberikan dukungan untuk inisiatif resolusi perdamaian Ukraina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pekan depan.

Cohen bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Kiev pada Kamis. Kunjungan itu merupakan yang pertama kalinya sejak invasi Rusia pada Februari 2022.

Israel telah mengutuk invasi Rusia ke Ukraina, tetapi juga membatasi bantuan kemanusiaan dan alat pelindung kepada Kiev.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang kembali ke tampuk pemerintahan pada Desember, pernah menyinggung soal peninjauan kebijakan terkait konflik di Ukraina.

Namun, pemerintahan Netanyahu tidak berjanji untuk mengirimkan pasokan senjata ke Kiev secara langsung.

Israel ingin mempertahankan koordinasi langsung dengan Rusia melalui saluran siaga (hotline) militer yang dibuat pada 2015, setelah serangan militer Israel terhadap sasaran yang berada di Suriah, di mana terdapat unit tentara Rusia.

Israel juga berhati-hati dengan hubungannya dengan Rusia, karena ingin memperhatikan kesejahteraan komunitas besar Yahudi di Rusia.

Baca juga: PBB akan pungut suara terkait resolusi perang Ukraina demi perdamaian

Selama pertemuan media bersama dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, Cohen mengatakan Israel akan mendukung resolusi perdamaian Ukraina di PBB.

PBB akan melakukan pemungutan suara pada inisiatif perdamaian itu pekan depan.

Cohen juga mengatakan Israel bakal membantu Ukraina dalam mengamankan dana hingga 200 juta dolar AS (Rp3 triliun) untuk proyek pelayanan kesehatan dan infrastruktur.

Dia juga menambahkan bahwa Israel akan membantu mengembangkan sistem peringatan dini terhadap serangan udara.

Baca juga: Sekjen PBB kutuk serangan Rusia di komplek apartemen di Ukraina

Tanpa menyebut Rusia, Cohen mengatakan bahwa Israel tetap teguh dalam solidaritas dengan rakyat Ukraina dan mendukung kedaulatan dan integritas teritorial Kiev.

"Saya bangga untuk berdiri bersama Ukraina dalam menghadapi masa yang sulit ini," katanya.

Di tengah Ukraina yang menghadapi puluhan serangan rudal Rusia pada Kamis, sekutu-sekutu Barat menjanjikan lebih banyak bantuan militer untuk Kiev untuk melancarkan serangan balasan, menurut laporan Reuters.

Pejabat senior AS telah menganjurkan Ukraina untuk menahan serangan balasan besar-besaran tersebut sampai pasokan persenjataan AS yang baru dan pelatihan sudah siap.


Sumber: Reuters

Baca juga: UNHCR: 7,97 juta pengungsi Ukraina tiba di negara Eropa sejak Februari
 

Penerjemah: Kenzu Tandiah
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023