Harapannya, dari acara ini lahir pengembang-pengembang baru yang turut menggerakkan perekonomian daerah dan negara
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) berharap sekolah properti yang digagas Pesantren Property Indonesia (PPI) dan Greatedu melahirkan pengembang properti baru yang kompeten.

"Harapannya, dari acara ini lahir pengembang-pengembang baru yang turut menggerakkan perekonomian daerah dan negara," kata Kepala Cabang BTN Yogyakarta Saniman dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Sabtu.

Menurut Saniman, saat ini, kebutuhan hunian masih tinggi, terlihat dari backlog kepemilikan hunian yang mencapai 11,4 juta orang, dan backlog hunian yang mencapai 7,6 juta orang.

Baca juga: Laba unit usaha syariah Bank BTN naik 80,12 persen

Penyediaan rumah sebagai sarana pembinaan keluarga yang layak dan terjangkau merupakan amanah Amanah Undang-undang Dasar (UUD) 1945 dan Undang-undang (UU) Perumahan dan Lingkungan Permukiman Nomor 1 Tahun 2011.

Sekolah properti besutan PPI dan Greatedu tersebut berlangsung secara luar jaringan di Yogyakarta selama 17-19 Februari 2023, dengan menghadirkan para pakar properti yang sudah puluhan tahun menjadi pengembang properti di Indonesia.

"Akan sangat baik acara ini dilakukan secara berkala sehingga banyak peserta yang bisa menambah ilmu dan pengalamannya untuk menjadi seorang pengembang sukses," ujarnya.

Sebelumnya, pemerintah mendorong pengembang properti menjadi lebih profesional, inovatif, dan berkomitmen tinggi agar dapat mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional.

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah melakukan reformasi regulasi melalui Undang-Undang Cipta Kerja guna mendorong kemudahan mekanisme layanan perizinan berusaha termasuk yang berkaitan dengan bangunan gedung.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan industri properti mampu menyerap tenaga kerja dan memberi dampak ikutan bagi industri lain.

Selain itu, pengembangan sektor properti perlu dilakukan mengingat pertumbuhan jumlah penduduk perkotaan yang kini berada di kisaran 56,7 persen diprediksi akan meningkat menjadi 66,6 persen pada 2035 dan akan mencapai 70 persen pada 2045.

Baca juga: BTN optimistis target tahun 2023 tercapai

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023