Kupang (ANTARA) - Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah X Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mendeteksi empat titik rawan longsor berpotensi melanda jalur Jalan Trans Timor di wilayah Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Pulau Timor, NTT.

"Di Takari ini ada empat titik rawan longsor yang kami deteksi termasuk yang sudah terjadi di Kilometer 73 jalur Trans Timor," kata Kepala Satuan Kerja 1 BPJN Wilayah X NTT Azhari kepada wartawan di sekitar lokasi bencana longsor yang menerjang ruas Jalan Trans Timor di Desa Noelmina, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Minggu.

Ia mengatakan, titik-titik lokasi rawan longsor tersebut berada di sekitar ruas Jalan Trans Timor sehingga perlu diwaspadai warga maupun pengguna jalan.

Baca juga: BPJN prediksi pengerukan longsor trans Timor selesai dalam dua pekan

Azhari menyebutkan salah satu titik rawan yang sudah terjadi longsor yaitu di Kilometer 73 Desa Noelmina pada Jumat (17/2) malam.

Bencana longsor tersebut mengakibatkan delapan unit rumah warga yang terdiri atas 11 KK serta sebuah truk pembawa kontainer tertimbun material longsor.

Saat ini, kata dia, tujuh unit ekskavator dan satu unit loader telah dikerahkan untuk membersihkan material longsor.

Baca juga: BPJN buka jalur alternatif jalur Trans Timor terdampak longsor

Azhari mengatakan pihaknya juga telah membuka jalur alternatif bagi sepeda motor serta sedang diupayakan untuk kendaraan besar seperti mobil, bus, dan truk dalam beberapa hari ke depan.

"Warga sekitar lokasi longsor juga kita evakuasi untuk sementara selama pembersihan material longsoran," katanya.

Hingga Minggu (19/2), peralatan berat masih terus beroperasi membersihkan material yang menumpuk di ruas jalan tersebut sepanjang 200-300 meter dengan ketinggian 15-20 meter.

Baca juga: Pemerintah Kabupaten Kupang mulai bersihkan longsoran di Takari

Sejumlah warga atau penumpang angkutan umum yang hendak melintasi jalur tersebut dari wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan maupun dari Kota Kupang dan sebagian Kabupaten Kupang harus turun dari kendaraan dan berjalan kaki melintasi material longsor untuk melanjutkan perjalanan dengan kendaraan lain.

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023