Sao Paulo (ANTARA) - Hujan lebat di daerah pesisir tenggara Brazil mengakibatkan banjir dan tanah longsor yang menewaskan 36 orang dan ratusan lainnya mengungsi, kata pemerintah negara bagian Sao Paulo, Minggu (19/2).

Tim penyelamat terus mencari korban, menghubungkan kembali komunitas-komunitas yang terputus dan membersihkan jalan yang masih tertutup. Jalan tertutup ini membuat sejumlah wisatawan yang datang ke Brazil guna merayakan Karnaval menjadi terjebak.

Badan prakiraan cuaca menyebutkan hujan lebat masih akan mengguyur daerah pesisir Sao Paulo sehingga bisa merintangi tim penyelamat pertahanan sipil dan departemen pemadam kebakaran. Ini juga membuat jumlah korban tewas kemungkinan bertambah.

Pemerintah pusat memutuskan mobilisasi sejumlah kementerian guna membantu para korban, memperbaiki infrastruktur dan memulai upaya rekonstruksi.

Baca juga: Brazil tenggelamkan kapal induk di Atlantik

Negara bagian Sao Paulo mengumumkan status bencana selama 180 hari di enam kota setelah apa yang digambarkan para pakar sebagai cuaca ekstrem yang sebelumnya tak pernah terjadi.

Pada Senin Gubernur Sao Paulo Tarcisio de Freitas akan menemui sejumlah pejabat federal yang tengah mengkoordinasikan penanggulangan bencana, kata pemerintah Sao Paulo.

Operasional pelabuhan Santos yang merupakan pelabuhan terbesar di Amerika Latin, terhenti di tengah tiupan angin kencang di atas 55 km per jam dan gelombang setinggi satu meter lebih pada Sabtu.

Presiden Luiz Inacio Lula da Silva yang menghadiri karnaval di negara bagian Bahia di bagian  timur laut Brazil, rencananya akan mengunjungi daerah-daerah utama yang terdampak banjir Senin ini.

Baca juga: Brazil tolak permintaan Jerman untuk kirim amunisi tank ke Ukraina

Sumber: Reuters

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023