Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin mengukuhkan dewan hakim dan panitera penyelenggaraan Pekan Tilawatil Quran Ke-53 LPP RRI tingkat nasional.

Pekan Tilawatil Quran (PTQ) Ke-53 LPP RRI tingkat nasional akan digelar di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, pada 1-6 April 2023, dengan mengusung tema Mewujudkan Masyarakat Toleran Berkarakter Qurani untuk Indonesia Kuat.

"Kami mengucapkan terima kasih setulus-tulusnya dan penghargaan setinggi-tingginya kepada RRI yang dengan setia selalu melaksanakan dan menyelenggarakan PTQ ini," ujar Kamaruddin Amin di Jakarta, Selasa.

Kamaruddin mengatakan penyelenggaraan PTQ merupakan instrumen dakwah yang sangat strategis dan fundamental, karena melalui kegiatan itu banyak transformasi yang diwujudkan.

Baca juga: Sultra tuan rumah penyelenggara Pekan Tilawatil Quran Nasional 2023

Selain menjadi syiar agama, kata dia, juga menjadi ajang para pecinta Al Quran mendapatkan motivasi dalam memperkuat kontribusi menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Mari kita bersama-sama mendoakan semoga RRI terus menerus berkontribusi menjadi perekat bangsa, berkontribusi untuk meningkatkan kehidupan berbangsa dan bernegara, sesuai dengan tema yang diangkat," kata dia.

Sementara itu, Direktur Utama LPP RRI I Hendrasmo mengatakan dewan hakim dan panitera yang ditunjuk oleh Kementerian Agama telah bertaraf nasional dan internasional.

"Kami mengharapkan dewan hakim dan panitera dapat bekerja secara profesional, adil, tulus, dan ikhlas," ujar Hendrasmo.

Penyelenggaraan PTQ dibagi dalam beberapa kategori, yakni Tilawah, Tausiah, Tahfiz Quran, dan Tartil Quran khusus untuk difabel sensorik netra.

Peserta yang maju ke babak final adalah peserta hasil seleksi dari babak semifinal yang ditetapkan dewan hakim. Jumlah peserta tilawah yang tampil di babak final adalah enam qari dan enam qariah.

Baca juga: Qari Indonesia juara pertama MTQ Internasional di Kuwait

Jumlah peserta tausiah yang tampil di babak final masing-masing enam orang putra dan putri. Jumlah peserta yang tampil di babak final masing-masing enam peserta hafiz dan hafizah.

Lomba tilawah dilaksanakan Satker RRI seluruh Indonesia. Setiap Satker RRI memberikan kesempatan terbuka kepada masyarakat yang mempunyai minat baca dan memahami kitab suci Al Quran.

Tema lomba tausiah disesuaikan dengan aspek-aspek yang terkait kehidupan sehari-hari. Pokok materinya tetap bersumber dari Al Quran dan hadis.

Sedangkan lomba tausiah di tingkat nasional tema atau materi akan ditentukan melalui pengundian. Tetap bersumber dari kitab suci Al Quran dan hadis.

Untuk pelaksanaan lomba tahfiz Quran tingkat nasional adalah tahfiz 15 juz. Dimulai dari Juz 1 awal sampai dengan Juz 15.

Baca juga: Kemenag: Ajang hafiz internasional penting bagi studi Quran Indonesia

Pelaksanaan lomba tartil Quran tingkat nasional adalah hasil seleksi tingkat korwil. Masing-masing korwil mengirimkan satu peserta putra/putri.

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023