Badan usaha yang punya score (yang memanfaatkan kredit) di Indonesia angkanya hanya 500 ribu. ....
Jakarta (ANTARA) - Direktur IdScore (PT Pefindo Kredit) Wahyu Trenggono mengatakan banyak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) belum menggunakan fasilitas kredit.

Menurut dia, total UMKM di Indonesia yang sebesar 64 juta tidak diimbangi dengan pemanfaatan kredit yang hanya berkisar 500 ribu badan usaha dalam bentuk UMKM.

“Badan usaha yang punya score (yang memanfaatkan kredit) di Indonesia angkanya hanya 500 ribu. Artinya, banyak UMKM Indonesia yang tidak atau belum menggunakan fasilitas kredit karena tidak terdaftar sebagai pengguna kredit di lembaga keuangan,” katanya secara virtual dalam webinar di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Kadin ingin ciptakan wadah lebih kuat untuk UMKM ASEAN

Jika hanya 500 ribu UMKM yang memanfaatkan fasilitas kredit, artinya sebagian besar  UMKM masih dijalankan secara individu atau bukan berbentuk badan usaha.

Wahyu menganggap UMKM yang dijalankan secara individu berpotensi mengalami masalah karena ada kecenderungan uang usaha dan uang pribadi tercampur-campur.

“Itu salah satu contoh titik lemah dari UMKM kita," ungkap Direktur IdScore.

Menurut dia, potensi UMKM sangat besar, tapi pengelolaannya masih sangat sederhana, masih sangat mungkin bisnis sekeluarga yang  tercampur-campur secara finansial antara uang pribadi dengan uang usaha dan kemudian mereka belum punya akses terhadap kredit lembaga keuangan, apakah dari bank, multi finance, fintech (financial technology), dan sebagainya.

Dalam kesempatan tersebut, dia juga mengingatkan para pelaku UMKM agar memahami kunci pengembangan usaha, yakni konsistensi.

Jangan sampai, ujar Wahyu, saat ada pesanan, para pelaku UMKM tidak bisa menerima pesanan tersebut karena tidak meningkatkan kapasitas usaha. Otomatis, pasar dari UMKM itu langsung hilang.

Baca juga: UI: Pembiayaan rantai pasok perluas akses kredit untuk UMKM

Demi bisa menangkap setiap peluang kapan pun, apakah menjelang Ramadhan atau ketika mendadak ada kebutuhan khusus,  pelaku UMKM harus siap dengan kondisi memperoleh modal, tambahan kemampuan, dan kapasitas.

“Untuk bisa siap, UMKM kita harus bisa menjaga score-nya, baik UMKM yang bersifat individual maupun UMKM bersifat badan usaha. Penting memiliki pemahaman terhadap scoring dan menjaga scoring-nya, sehingga bisa tahu apakah untuk dijaga agar tetap bagus atau diperbaiki kalau masih jelek,” ujar dia.

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023