"Konser ini digelar untuk mengenalkan Nahdlatul Ulama ke mahasiswa. Selain itu, juga sebagai salah satu euforia dan syukuran terkait dengan peringatan satu abad NU," kata Rektor Unair Prof Mohammad Nasih di Surabaya, Kamis.
Baca juga: Unair buka 10 IUP untuk tahun ajaran 2023/2024
Menurut Nasih, mahasiswa dalam berkegiatan dan beragama harus benar-benar mengedepankan kemaslahatan.
"Beragama itu mudah dan harus bisa kita nikmati, sehingga mahasiswa terpanggil untuk menjaga dan melestarikan serta mengembangkan ahlussunnah wal jamaah an-nahdliyah," katanya.
Nasih mengatakan Unair tidak menutup kemungkinan untuk bekerja sama dengan PWNU Jatim dalam pembelajaran agama terlebih pengetahuan tentang NU.
Baca juga: BI dan PWNU Jatim sepakati kerja sama pengembangan ekonomi pesantren
"Kami terbuka untuk kerja sama, terlebih saat ini kan mulai diterapkan merdeka belajar juga," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua PWNU Jatim Muhammad Koderi mengatakan melalui kegiatan ini NU ingin memberikan dampak yang baik.
"Banyak santri kami yang belajar di Unair. Jadi, kegiatan ini menjadi awal kerja sama yang baik antara PWNU Jatim dengan Unair," katanya.
Baca juga: Gubernur Jatim: Potensi desainer dari kalangan NU harus berkembang
Konser tersebut menghadirkan Letto, Esbeye, dan Airlangga Orchestra. Selain itu, juga hadir sejumlah tokoh di antaranya KH Muhammad Abdurrahman Al Kautsar (Gus Kautsar) dari Ponpes Al Falah Ploso Kediri dan KH Reza Ahmad Zahid (Gus Reza) dari Ponpes Lirboyo Kediri.
Pewarta: Willi Irawan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023
