Washington (ANTARA) - Amerika Serikat kemungkinan akan membatasi tingkat produksi semikonduktor oleh perusahaan-perusahaan Korea Selatan di China untuk mencegah teknologi canggih itu jatuh ke tangan yang salah, menurut seorang pejabat AS, Kamis (23/2).

Wakil Menteri Perdagangan untuk Industri dan Keamanan Alan Estevez mengatakan bahwa AS juga bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan itu untuk membantu mengurangi risiko kerugian bisnis mereka di China.

Mereka diberi izin satu tahun untuk terus memproduksi cip di negara itu pada 7 Oktober 2022 sebagai bagian dari kendali ekspor AS atas semikonduktor dan teknologi canggih lain di China.

"Jadi (di sana) kemungkinan akan ada batasan pada tingkat pertumbuhan (bisnis) mereka di China," katanya, saat ditanya dalam sebuah forum apa yang akan terjadi saat lisensi itu berakhir.

Forum itu diadakan oleh Center for Strategic and International Studies (CSIS), sebuah lembaga pemikiran di Washington.

Saat diminta untuk menjelaskan, Estevez mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan itu akan diminta untuk berhenti pada level produksi mereka saat ini.

Dia menekankan pentingnya melindungi teknologi canggih dan membatasi akses ke teknologi tersebut oleh para seteru.

"Kita sekarang berada di dunia di mana teknologi adalah penggerak kekuatan militer, teknologi canggih, teknologi termutakhir, semikonduktor berada di pusat teknologi tersebut," katanya dalam forum tersebut.

Dia mengatakan pihaknya akan terus berdialog seputar bidang itu.

"Ancaman musuh perlu dihalangi. Jika tidak, mereka akan mengarahkan ancaman itu ke kita," kata Estevez.

Dia mengatakan AS sedang melakukan "dialog mendalam" dengan perusahaan-perusahaan Korsel itu untuk membantu mengurangi potensi kerusakan bisnis mereka.

"Kami bekerja dengan mereka untuk memastikan bahwa kami tidak akan merugikan perusahaan sekutu kami. Di saat yang sama, kami akan menghambat kemampuan China, membangun kemampuan yang akan mengancam kami secara kolektif," katanya.

Sumber: Yonhap-OANA

Baca juga: China dorong kemandirian teknologi di tengah ketegangan dengan AS
Baca juga: Beijing tolak kesepakatan pembatasan akses ekspor semikonduktor

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023