kelainannya tidak hanya dari bidang nutrisi saja, mungkin ada masalah genetik
Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Balita obesitas dengan bobot 27 kilogram Muhammad Kenzi Alfaro (16 bulan) terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta usai menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Hermina Kota Bekasi.

Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik Anak RS Hermina dr Ali Khomaini Alhadar mengatakan, pihaknya telah melakukan serangkaian pemeriksaan kepada Kenzi.

"Dari hasil pemeriksaan kami menyimpulkan pasien ini mungkin kelainannya tidak hanya dari bidang nutrisi saja, mungkin ada masalah genetik yang lain," katanya di Bekasi, Jumat.

Dia menjelaskan tindakan medis berupa pemeriksaan lebih lanjut masih dibutuhkan balita Kenzi. "Dari pemeriksaan awal di Hermina ini masih perlu pemeriksaan lebih lanjut dan perlu tim yang cukup banyak. Sehingga saya, dr Ali, dan Profesor Aryono menyarankan agar pasien dirujuk ke RSCM," ucapnya.

Di tempat yang sama Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik Anak RS Hermina Bekasi dan RSCM Profesor Dr Aryono Hendarto mengatakan kegemukan Kenzi diduga bukan hanya faktor nutrisi, berdasarkan pemeriksaan yang digali dari orang tua Kenzi.

"Melihat dari riwayat makanan, kemudian perkembangan kenaikan berat badan yang sangat ekstrem, kami menduga, jangan-jangan, obesitasnya ini bagian dari penyakit lain, dalam hal ini adalah penyakit genetik, sering kali kami juga menyebutnya, penyakit langka," katanya.

Baca juga: Balita 27 kg dirujuk ke pakar gizi melalui program PBI BPJS Kesehatan
Baca juga: Menkes siap dampingi balita obesitas di Bekasi dengan perawatan

Ia mengaku khawatir berat badan Kenzi yang ekstrem tersebut akan diikuti dengan penyakit lain pada penderita obestasi. Seperti penyakit jantung, paru-paru, tulang, dan diabetes.

"Ini semua yang harus kita evaluasi sehingga untuk kasus-kasus jarang seperti ini kebetulan RSCM sudah punya tim, kebetulan saya juga bekerja di RSCM, sudah ada timnya yang memang menangani seperti ini, jadi itu yang harus dievaluasi," katanya.

Selanjutnya tim dokter di RSCM akan melakukan evaluasi dari kemungkinan penyakit penyerta penderita obesitas sekaligus mengontrol asupan nutrisi yang diberikan.

"Kalau dia berlebihan kita akan intervensi supaya tidak lebih tapi cukup untuk mendukung tumbuh kembangnya. Tetapi kalau sudah baik, ini kebetulan kalau dari asumsi kita tadi, kuantitas dan kualitasnya justru kurang," katanya.

Baca juga: Balita Kenzi kenakan baju anak usia 10 tahun
Baca juga: Kronologis balita obesitas di Bekasi berbobot 27 kilogram

Wakil Direktur Medis RS Hermina Bekasi dr Agnes Vianti menambahkan, pihak rumah sakit tentu siap memberikan dukungan sebaik mungkin kepada masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan melalui fasilitas yang dimiliki.

Namun dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, ternyata Kenzi membutuhkan tata laksana lebih lanjut untuk dapat sembuh.

"Kebetulan karena di Rumah Sakit Hermina Bekasi kami ada dokter spesialis anak konsultan nutrisi dan metabolik maka dari Puskesmas dirujuk ke sini. Tapi ternyata dari hasil pemeriksaan, dibutuhkan tata laksana atau pemeriksaan yang lebih lanjut dan itu tidak dimiliki di sini. Karena kami tidak memiliki fasilitas tersebut, maka kami akan merujuk anak Kenzi ke RSCM," katanya.

Baca juga: Balita obesitas Bekasi jalani rawat jalan intensif

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023