Pemerintah daerah setempat memfasilitasi pembiayaan PBI BPJS Kesehatan untuk anak ketiga dari pasangan M Sopiyan dan Pitriah itu selama menjalani pendampingan oleh pakar gizi
Jakarta (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, merujuk anak berbobot 27 kilogram di usia 1 Tahun 4 bulan, Muhammad Kenzi Alfaro, ke ahli gizi melalui pembiayaan Program Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan.

"Kenzi sudah dirujuk ke RS Ananda untuk konsultasi ke dokter spesialis gizi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Alamsyah yang dijumpai dalam acara Lokapala 2023 yang diselenggarakan CISDI di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan, ayah dari Kenzi diketahui berprofesi sebagai karyawan di salah satu fasilitas pemancingan ikan di dekat rumahnya, kawasan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. Sementara sang ibu berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan buruh serabutan.

Profesi tersebut diklasifikasikan sebagai masyarakat berekonomi tidak mampu, sehingga pemerintah daerah setempat memfasilitasi pembiayaan PBI BPJS Kesehatan untuk anak ketiga dari pasangan M Sopiyan dan Pitriah itu selama menjalani pendampingan oleh pakar gizi, kata Alamsyah.

Ia mengatakan, program pendampingan gizi Kenzi dilakukan di tempat tinggalnya. Pemkab Bekasi juga memastikan seluruh asupan gizi seimbang hingga transportasi untuk ke rumah sakit ditanggung Dinkes Kabupaten Bekasi.

"Penanganan tetap di rumah, tapi pola asuh makannya kami dampingi, bagaimana orang tua menyikapi kondisi tersebut," katanya.

Ia menambahkan, kasus yang dialami Kenzi dapat diklasifikasikan sebagai obesitas atau kelebihan berat badan. Sebab dengan usia 1,4 tahun, bobotnya sudah setara anak berusia 10--11 tahun.

"Kenzi itu belum makan apa-apa, selain susu. Sekarang umurnya 1 tahun 4 bulan, di usia setahun itu paling normalnya 10 kilogram, tapi bobotnya sekarang 27 kilogram atau setara anak umur 10--11 tahun," katanya.

Menurut dia kejadian itu memiliki banyak faktor penyebab yang perlu diungkap oleh profesi dokter gizi. "Saya belum bisa pastikan faktor penyebabnya apa, karena multifaktor, ada hormon dan sebagainya. Kalau dilihat keturunan, juga belum tentu, sebab orang tuanya punya badan kecil," katanya.

Kasus Kenzi merupakan kali kedua sejak setahun lalu yang terjadi di wilayah Kabupaten Bekasi. "Pernah ada di Kabupaten Bekasi, waktu itu sudah umur 13 tahun pada 2022 di Kecamatan Babelan," demikian Alamsyah.

Baca juga: Kemenkes siap dukung balita obesitas di Bekasi dengan pengobatan

Baca juga: Balita Kenzi mengenakan pakaian berusia 10 tahun

Baca juga: Kronologi balita obesitas di Bekasi seberat 27 kilogram

Baca juga: Balita obesitas Bekasi menjalani rawat jalan intensif

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023